Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demo Buruh, Tunggangan Politik yang Empuk

1 September 2015   11:31 Diperbarui: 1 September 2015   11:37 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Efek yang Justru Makin Negatif

Terbukti bursa saham turun, dollar turun was-was dengan pergerakan buruh. Selain itu sudah jelas, namanya bos sedang kesulitan untuk bertahan dalam krisis dan malas investasi, kok malah demo, itu namanya sudah dikasih hati minta jantung, hehehe..

Kalo mau demo itu harusnya saat ekonomi melejit, itu harus segera demo besar-besaran minta profit sharing sebanyak-banyaknya. Bukan demo saat bos tidak ada duit, bisa dipastikan hasilnya malah kita langsung ditendang.

6. "Boneka" yang Tepat / Tunggangan yang Empuk

Efek krisis ekonomi yang terjadi kali ini memukul kalangan menengah kebawah sehingga mereka mengalami dobel krisis dengan naiknya harga bahan pokok + ancaman PHK. Karena itu kali ini beda dengan 98, bukan mahasiswa yang mudah digerakkan untuk demo, karena mahasiswa dari kalangan menengah keatas dan lebih memahami kenapa krisis, dan salah siapa krisis.

Buruh adalah alat yang paling rentan dan mudah digerakkan di saat-saat ekonomi seperti ini. Mereka tidak memahami kenapa krisis dan diprovokasi sedikit saja langsung ikut bergerak, tanpa memahami bahwa 1 x demo justru efeknya ke ekonomi negatif dan makin membuat hidup mereka sulit.

Karena itu kita semua harus waspada, begitu pula sesama buruh harus saling mengingatkan, untuk bersatu padu bertahan, bukannya mudah diprovokasi, membuat demo dan kehebohan yang tidak perlu dan akhirnya investor kabur = semua menjadi pengangguran, itu namanya membantu lawan membunuh diri sendiri.

Pemerintah sebaiknya segera tanggap atas masalah buruh ini untuk segera difasilitasi dengan pertemuan yang kontinue secara tripartit dengan pengusaha, sehingga bersama-sama dapat sepakat apa yang harus dilakukan untuk bertahan dalam krisis.

Bergerak cepat menciptakan lapangan pekerjaan baru misalnya dengan transmigrasi, pembukaan lahan pertanian, industri galangan kapal, budidaya ikan, TKI, dst.. masih banyak ceruk padat karya yang bisa dilakukan untuk alih pekerjaan yang terpaksa harus diphk karena permintaan memang tidak ada.

Tanpa gerak cepat, isu buruh ini akan bergulir seperti bola salju... apalagi bila bola sengaja dimainkan dan didorong oleh "pihak2 yang masa kecilnya kurang bahagia", hehehe...

Waspada selalu dan tetap berpikir dingin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun