Hal ini menyebabkan menteri2 yang dipilih Jokowi adalah orang-orang baru yang masih prematur, dimana kebingungan dengan birokrasi dan koordinasi.
- Respon rakyat yang berbeda, bila di India rakyatnya cenderung mendukung kebijakan Modi dan menganggap Modi pahlawan (meski penulis belum mengkonfirmasi apakah media India heboh tiap hari), di Indonesia rakyat tiap hari membully, mencaci maki Jokowi dengan neoliberal, tidak pro rakyat, menyengsarakan rakyat, antek asing dan aseng, dst yang tidak ada habisnya . padahal KEBIJAKANNYA SAMA PERSIS dengan Modi
Inti dari semua di atas adalah :
- kebijakan sebenarnya sudah dalam jalan dan arah yang benar, karena terbukti kebijakan yang sama diterapkan di India justru membuat India menjadi negara dengan pertumbuhan perekonomian terbaik saat ini.
- Jokowi sendirian ! iya hampir sendirian, bingung mana kawan dan lawan, sibuk mencari dukungan dan sibuk menangkis serangan lawan maupun mafia, bahkan serangan dari partai pendukung sendiri di mana akhirnya kinerja pemerintah ngalor ngidul tidak terkoordinasi karena tarik menarik kepentingan.
Melihat kondisi di atas, sudah jelas yang menjadi masalah saat ini adalah dukungan politik yang mungkin akan dapat segera diselesaikan dengan reshuffle dan juga pilkada serentak desember ini. Cukup banyak pencapaian "peredaman situasi politik" dan penggalangan dukungan yang sudah berhasil dilakukan 8 bulan ini yang bisa menjadi bekal untuk melaju di semester 2 2015.
Akhir kata, harapan itu masih ada..  perlu kesabaran extra untuk melihat harapan itu mulai terwujud karena kondisi politik di Indonesia yang berbeda dengan India..
Tetap optimis :-)Â
Â
Â
Â