Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi vs Modi (PM India)

14 Juli 2015   11:23 Diperbarui: 14 Juli 2015   11:23 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Modi - Jokowi sumber gambar : www.wsj.com"][/caption]

Menarik mencermati apa yang sedang terjadi di India dan Indonesia belakangan ini, ada begitu banyak kesamaan kondisi negara, kebijakan, bahkan sekilas latar belakang / model pemimpinnya pun hampir sama.

Mari kita berbicara tentang kesamaan antara 2 tokoh pemimpin ini, Jokowi dan Modi (Perdana Menteri India).

Kesamaan Latar Belakang :

- Keduanya berasal dari rakyat biasa. Modi adalah anak penjual teh asongan di stasiun kereta api dan terminal bus. Jokowi seperti kita ketahui juga lahir dari keluarga biasa.

- Keduanya dekat dengan rakyat, suka mendengar dan berada di tengah rakyat = blusukan. Keduanya merepresentasikan rakyat itu sendiri dalam pemerintahan. Dan keduanya terpilih karena rakyat sudah jenuh dipimpin elite politik puluhan tahun tanpa perubahan berarti.

- Keduanya aktif di media sosial untuk berinteraksi dengan rakyat dan suka selfie.

 

Kesamaan Kebijakan :

- Sama-sama mencabut subsidi BBM. Modi menghapus subsidi bahan bakar diesel vs Jokowi menghapus subsidi bahan bakar premium (diesel sebagai angkutan barang masih disubsidi Rp 1000/liter).

- Sama-sama meliberalisasi (membuka kesempatan) investasi sebesar-besarnya. Modi mencari investasi sebanyak-banyaknya dari China, Amerika, Jepang, dll = yang dilakukan Jokowi.

- Sama-sama berhemat subsidi. Modi memotong anggaran untuk orang miskin dan mengalihkan ke infrastruktur = Jokowi mengatur ulang semua subsidi yang selama ini di generalisasi (dinikmati semua orang tanpa kecuali) menjadi hanya untuk orang miskin. Contoh listrik, gas dll semua harganya dinaikkan ke harga normal, dan subsidi diberikan tunai langsung kepada keluarga miskin.

Sekilas kebijakan Jokowi memindahkan subsidi umum ke tunai langsung lebih baik dan lebih berhati-hati dan memikirkan rakyat miskin daripada Modi yang langsung main potong.

- Sama-sama mengejar dana di luar negeri. Modi ingin memulangkan "uang hitam" alias hasil korupsi para pengusaha India 4000trilyun yang ada di luar negeri = sangat sama dengan Jokowi yang juga ingin segera memulangkan "uang hitam" lebih dari 2000trilyun warga indonesia di luar negeri dengan tax amnesty.

Begitu banyak yang sama, bahkan bisa dikatakan kembar, dari pemimpin hingga kebijakan, berikut kondisi negara yang hampir sama dengan penduduk miskin yang jumlahnya banyak, lalu kenapa perekonomian India semakin naik, dan Indonesia malah turun?

Berikut adalah perbedaannya :

- Beda timing alias waktu implementasi kebijakan. Modi dilantik 6 bulan lebih awal dari Jokowi, artinya pada saat ekonomi dunia melesu saat ini, dia sudah dapat memperlihatkan hasil kerjanya kepada publik, sedangkan Jokowi anggaran APBN-P saja baru cair april-mei saat ekonomi dunia sudah lesu.

- Modi adalah ketua partai pemenang pemilu. Tidak seperti Jokowi yang hanya kader partai, tidak memiliki partai dan malah diolok-olok petugas partai oleh partainya sendiri.

- Modi menguasai parlemen, sedangkan Jokowi masih muter-muter pusing mencari dukungan parlemen yang dikuasai KMP. Artinya tidak begitu banyak terjadi gonjang ganjing politik di India dibandingkan disini. Disini setiap hari seperti ada episode sinetron baru.

2 poin di atas sangat significant, artinya Modi tidak perlu kuatir dan bingung direcokin partai pendukung maupun oposisi. Modi sudah berdiri tegak dari awal, tidak seperti Jokowi yang masih mencari tempat berpijak supaya kursinya tidak digoyang. Dan karena proses mencari dukungan dan pusing itu tadi, tentu sangat melelahkan = pemerintahan jadi kurang efektif.

- Modi sudah menjadi menteri utama sejak 2001, artinya dia bukan orang baru di birokrasi, pemerintahan dan politik. Beda dengan Jokowi yang hampir instant dari walikota jadi presiden. Selain pengalaman kurang, yang lebih parahnya adalah karena bukan orang yang bermain politik puluhan tahun, maka Jokowi kesulitan memetakan kawan-lawan dan mencari menteri yang baik karena hampir tidak kenal semua.

- Modi memberantas korupsi dengan serius, insiden BG yang penuh kepentingan politik beberapa pihak justru menampar Jokowi di awal pemerintahan dan imbasnya masih terasa sd sekarang. Masih ada waktu untuk pulih, tetapi Jokowi benar-benar harus perhatian khusus masalah korupsi ini.

Hal ini menyebabkan menteri2 yang dipilih Jokowi adalah orang-orang baru yang masih prematur, dimana kebingungan dengan birokrasi dan koordinasi.

- Respon rakyat yang berbeda, bila di India rakyatnya cenderung mendukung kebijakan Modi dan menganggap Modi pahlawan (meski penulis belum mengkonfirmasi apakah media India heboh tiap hari), di Indonesia rakyat tiap hari membully, mencaci maki Jokowi dengan neoliberal, tidak pro rakyat, menyengsarakan rakyat, antek asing dan aseng, dst yang tidak ada habisnya . padahal KEBIJAKANNYA SAMA PERSIS dengan Modi

Inti dari semua di atas adalah :

- kebijakan sebenarnya sudah dalam jalan dan arah yang benar, karena terbukti kebijakan yang sama diterapkan di India justru membuat India menjadi negara dengan pertumbuhan perekonomian terbaik saat ini.

- Jokowi sendirian ! iya hampir sendirian, bingung mana kawan dan lawan, sibuk mencari dukungan dan sibuk menangkis serangan lawan maupun mafia, bahkan serangan dari partai pendukung sendiri di mana akhirnya kinerja pemerintah ngalor ngidul tidak terkoordinasi karena tarik menarik kepentingan.

Melihat kondisi di atas, sudah jelas yang menjadi masalah saat ini adalah dukungan politik yang mungkin akan dapat segera diselesaikan dengan reshuffle dan juga pilkada serentak desember ini. Cukup banyak pencapaian "peredaman situasi politik" dan penggalangan dukungan yang sudah berhasil dilakukan 8 bulan ini yang bisa menjadi bekal untuk melaju di semester 2 2015.

Akhir kata, harapan itu masih ada..  perlu kesabaran extra untuk melihat harapan itu mulai terwujud karena kondisi politik di Indonesia yang berbeda dengan India..

Tetap optimis :-) 

 

 

 

Sumber berita :

http://print.kompas.com/baca/2015/05/27/Setahun-Setelah-Modi-Berkuasa

http://finance.detik.com/read/2014/11/02/173130/2736708/4/perdana-menteri-india-janji-pulangkan-uang-hitam-rp-4000-triliun-ke-negaranya

http://finance.detik.com/read/2015/04/16/073533/2888792/4/pemimpin-baru-bawa-ekonomi-india-jadi-paling-bersinar-di-dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun