Kok ada orang yang tidak mau? Because it costs a lot ! Blusukan berdesakan di pasar2, berpanas2an berkeringat, menjabat tangan rakyat2 kecil yang bahkan tidak pernah bermimpi ada seorang presiden yang mau..
Yang ada di bayangan para politikus sejak dulu atau bahkan sebagian sampai sekarang adalah "gue kan kaum elit, ngapain ke lapangan panas2 dan desak2an sama orang2 yang ga jelas, berkomunikasi dgn org yang tidak selevel, miskin serta berjabat tangan dengan tangan2 kasar, berkeringat dan kotor..
lebih enak mikirin anggaran sambil duduk di belakang meja ber ac, main golf dengan para konglomerat.. koneksi kan penting, "kasta" gue kan beda bro.."
So.. apapun pencitraan yang dilakukan Jokowi.. penulis tetap menghargai apa yang dia lakukan sampai dengan saat ini, paling tidak sudah selama 10tahun beliau terlihat konsisten "pencitraan" dekat dengan rakyat, 10tahun bukan waktu sebentar, membayangkan bahagianya seorang rakyat kecil yang tangannya tersentuh seorang presiden.. itu adalah perasaan yang tidak bisa digambarkan..
Mengenai apakah itu pencitraan semua palsu atau tidak, kita lihat saja sampai kapan Jokowi konsisten melakukannya bersama dengan bukti tindakan, bila dia sudah berusaha membuktikan sekuat tenaga dengan tindakan dan konsisten dilakukan sepanjang hidupnya..
Maka pencitraan itu telah menjelma menjadi realita.. realita yang meski tidak sempurna, tetapi sudah "melebihi" orang2 yang hanya bisa termangu menonton, menjerit dan menjalani takdir menjadi pom pom girls (cheerleaders) untuk para pemenang yang sesungguhnya...
Apa citra Anda? Salam pencitraan :)
Sumber berita :
dahlan iskan berbicara perlunya "bungkus"/pencitraan :
https://www.youtube.com/watch?v=dxylCo0fhiQ