PENDAHULUAN
Puasa, sebagai rukun Islam yang ketiga, dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Namun, masih banyak orang yang belum memahami manfaat dan keistimewaan dari berpuasa. Sebagian besar menganggap puasa hanya sebagai kewajiban ibadah tanpa menyadari dampak positifnya. Padahal, puasa memiliki berbagai manfaat, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Islam mewajibkan umatnya untuk berpuasa agar menjadi muslim yang sehat, bersih, waspada, cerdas, dan penuh energi. Banyak ahli kesehatan juga mengakui manfaat puasa, baik dari segi efeknya terhadap kesehatan tubuh maupun penguatan pikiran. Dengan berpuasa, seseorang dapat mengalami perbaikan pada kondisi fisik dan psikologis, yang secara keseluruhan mendukung kesehatan tubuh. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah SAW, "Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat" (Oktavia Y., dkk, 2023).
Menurut Rahmi (dalam Al Hafiz, 2023), dalam bahasa Arab puasa adalah As-saum atau As-siyam, yang berarti menahan diri. Berpuasa berarti menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum; nafsu negatif, seperti berbohong; dan perbuatan dosa atau maksiat. Selain itu, puasa juga berarti menahan diri dari mengucapkan kata-kata kotor, menggunjing orang lain, dan perilaku yang dapat membatalkan puasa. Puasa adalah kegiatan yang unik. Kita akan dilatih untuk jujur pada diri kita selama berpuasa, terutama selama bulan Ramadhan. Puasa juga merupakan awal untuk membangkitkan kembali semangat kita yang telah rusak oleh penyakit fisik dan mental.
Menurut Aziz, 2020 (dalam Alisa, FN, & Sulistia, CT, 2023), menyatakan bahwa sebagai salah satu dari lima rukun Islam, berpuasa selama bulan Ramadhan adalah kewajiban. Â Ramadhan bukan hanya waktu untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman, tetapi juga kesempatan untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri sendiri. Â Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, kata Allah SWT dalam ayat 183 surah Al-Baqarah. Dalam surat ini, tujuan utama puasa adalah untuk mencapai ketakwaan, atau kesadaran spiritual yang mendalam. Â Ketika melihat hubungan antara puasa dan kesehatan, penting untuk memahami bahwa ajaran Islam seringkali membahas masalah fisik dan mental selain spiritual. Detoksifikasi adalah salah satu hikmah puasa yang paling nyata.Â
Tubuh melakukan proses detoksifikasi alami untuk menghilangkan racun dan zat berbahaya ketika kita menahan diri dari makan dan minum. Â Tujuan utama puasa dalam hal spiritual adalah tazkiyah, atau penyucian jiwa. Puasa, seperti yang ditunjukkan oleh sejumlah penelitian yang dilakukan oleh para ahli, memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Menahan diri dari lapar dan haus selama waktu yang cukup lama membuatnya baik untuk kesehatan fisik dan dapat membantu mengatasi masalah mental yang dialami beberapa orang. Salah satu cara terbaik untuk membersihkan tubuh dari lemak penyakit dan makanan berbahaya adalah dengan berpuasa. Oleh karena itu, para dokter sepakat bahwa puasa adalah metode pengobatan fisik.
Dari  penjelasan  diatas  dapat dikeatahui bahwa berpuasa memiliki banyak manfaat fisik dan mental.  Selain itu, melakukan ibadah puasa memiliki hikmah karena dapat mencegah kita melakukan hal-hal yang buruk dan tidak baik (Ni'mah, IR, & Hasanah, N. 2024). Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis ingin membahas beberapa manfaat, pengaruh, dan hikmah dari melakukan ibadah puasa bagi kesehatan fisik dan mental spiritual.
METODE
Dalam artikel berjudul "Puasa dan Hikmahnya Terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual". Dalam penelitian ini, metode yang penulis gunakan menggunakan metode analisis data yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai jenis data dan informasi. Metode ini dilakukan dengan menganalisis sumber informasi, mengumpulkan sumber literasi, studi kasus, dan menafsirkan sumber data, yang mencakup berbagai jenis informasi dan buku, artikel, dan jurnal.
Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis hikmah dan manfaat dari puasa, dengan takwa sebagai landasan dalam berpuasa dengan mengacu pada ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan puasa, seperti dalam surat Maryam ayat 26. Dalam penelitian, beberapa perbedaan terhadap individu yang berpuasa mengalami berbagai perubahan termasuk perubahan berat badan, tingkat stres, mood, dan kualitas tidur.
HASIL DAN PEMBAHASAN