Tahukah Anda bahwa diabetes telah menjadi tantangan global yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga, dan negara?
Saat ini, jumlah diabetesi (penderita diabetes) berusia 20-79 tahun di seluruh dunia telah mencapai lebih dari setengah miliar orang!
Ya, Federasi Diabetes Internasional (IDF) dalam IDF Diabetes Atlas 2021 melaporkan jumlah diabetesi secara global sekitar 537 juta orang dewasa (berusia 20-79 tahun). Jumlah ini diperkirakan akan mencapai 643 juta pada tahun 2030.
Jumlah diabetesi di Indonesia merupakan terbanyak kelima di dunia. Pada tahun 2021, jumlah diabetesi dewasa di Indonesia diperkirakan 19,5 juta orang. Sebanyak 73,7% dari jumlah tersebut diperkirakan tidak terdeteksi.
Dari 215 negara yang dicakup oleh IDF Diabetes Atlas 2021, hanya 97 yang memiliki data prevalensi diabetes pada anak dan remaja. Di antara negara-negara yang tidak memiliki data penderita diabetes usia di bawah 20 tahun adalah beberapa negara yang sangat padat penduduknya, seperti Nigeria, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Afrika Selatan.
Menurut perkiraan IDF, pada tahun 2021, jumlah populasi global anak usia 0-14 tahun adalah 1,99 milyar. Dari jumlah tersebut, 651.700 adalah penderita diabetes tipe 1.
Sedangkan jumlah populasi global anak usia 0-19 tahun adalah 2,61 milyar. Sebanyak 1,21 juta dari mereka adalah penderita diabetes tipe 1.
Seabad Insulin, Inovasi Pengobatan Diabetes
Perjalanan insulin bermula dari ide Frederick G Banting pada bulan Oktober 1920. Ia memulai penelitian pada bulan Mei 1921, dibantu oleh Charles H Best.
Pada bulan Agustus 1921, Banting dan Best mulai menggunakan insulin yang diekstraksi untuk mengatur glukosa darah anjing yang menderita diabetes parah.
James B Collip bergabung dengan tim peneliti untuk membantu memurnikan ekstrak insulin mentah pada bulan Desember 1921.
Tanggal 23 Januari 1922 menandai keberhasilan pemberian injeksi insulin untuk pertama kalinya kepada Leonard Thompson. Sesudah itu, berturut-turut perjalanan insulin sepanjang satu abad hingga hari ini.
1924 - Jarum suntik insulin khusus pertama
1954 - Jarum suntik kaca sekali pakai pertama
1955 - Obat oral pertama untuk diabetes tipe 2 tersedia
1965 - Strip tes glukosa darah pertama
1971 - Meteran glukosa darah pertama
1979 - Pompa insulin komersial pertama
1982 - Insulin manusia diperkenalkan
1985 - Pena insulin pertama
1996 - Insulin analog diperkenalkan
1999 - Sistem Pemantauan Glukosa Berkelanjutan (CGM) Pertama
2000 - Transplantasi islet pertama dilakukan. Transplantasi islet adalah prosedur pemindahan islet dari pankreas donor ke pasien diabetes tipe 1 yang membutuhkannya. Islet merupakan daerah pankreas yang terbentuk dari kumpulan sel endokrin (penghasil hormon).
2013 - Pankreas buatan pertama dikembangkan
Namun, IDF mencatat, satu abad setelah penemuannya, insulin dan komponen dasar perawatan diabetes lainnya masih berada di luar jangkauan jutaan orang yang membutuhkannya. Mengapa demikian?
Ternyata, tiga dari empat orang diabetesi tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Satu dari dua orang yang membutuhkan insulin tidak mampu mengakses atau membelinya.
Komplikasi Penyakit dan Biaya Pengobatan Diabetes
Tanpa pengobatan yang memadai, para diabetesi berisiko mengalami komplikasi serius dan mengancam kelangsungan hidup mereka. Komplikasi tersebut antara lain: serangan jantung, gagal ginjal, kerusakan hati, amputasi tungkai bawah, disfungsi seksual, strok, dan kebutaan.
Menurut IDF, pada tahun 2021, diperkirakan 6,7 juta orang meninggal karena penyakit diabetes dan komplikasinya. Total pengeluaran untuk pengobatan diabetes secara global mencapai USD 966 milyar.
Tema Hari Diabetes Sedunia 2022 : Edukasi untuk Melindungi Hari Esok
Tema Hari Diabetes Sedunia 2021-23 adalah “Akses Perawatan Diabetes”. Jutaan orang dengan diabetes di seluruh dunia tidak memiliki akses perawatan diabetes.
Sementara, mereka membutuhkan akses pendidikan berkelanjutan untuk memahami kondisi dan melakukan perawatan diri untuk tetap sehat dan menghindari komplikasi.
“Edukasi untuk Melindungi Hari Esok” adalah tema tahun kedua kampanye Hari Diabetes Sedunia 2021-23. Tema ini menyoroti kebutuhan akan akses yang lebih baik terhadap pendidikan diabetes berkualitas bagi profesional kesehatan dan diabetesi.
Melalui peringatan Hari Diabetes Sedunia 2022, IDF menyerukan kepada PEMERINTAH DAN PEMBUAT KEBIJAKAN di seluruh dunia untuk:
- Memastikan akses terjangkau terhadap perawatan mendasar bagi para diabetesi
- Mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan pencegahan diabetes tipe 2
- Meningkatkan skrining untuk memastikan diagnosis tepat waktu dan mencegah komplikasi terkait diabetes
- Menerapkan mekanisme untuk melibatkan penderita diabetes secara bermakna dalam pengembangan kebijakan untuk mengatasi diabetes
Seruan di atas dimaksudkan untuk mendukung target WHO terkait diabetes pada tahun 2030, yakni:
- 80% penderita diabetes terdiagnosis
- 80% orang yang didiagnosis memiliki kontrol glikemia yang baik
- 80% orang yang didiagnosis memiliki kontrol tekanan darah yang baik
- 60% penderita diabetes di atas 40 tahun atau lebih menerima statin (obat pengurang kadar kolesterol dalam darah)
- 100% penderita diabetes tipe 1 memiliki akses ke pengobatan insulin yang terjangkau dan pemantauan glukosa darah sendiri
Wasana Kata
Melalui peringatan Hari Diabetes Sedunia, Pemerintah diharapkan mengubah kata-kata menjadi tindakan nyata untuk menyediakan akses perawatan diabetes yang terjangkau dan tidak terputus bagi semua orang yang membutuhkannya.
Semoga cita-cita luhur ini dapat dijadikan resolusi yang terwujud dalam aksi. Jika tidak sekarang, kapan lagi?
Jakarta, 14 November 2022
Siska Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H