Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Pemberkatan Akita dan Otter

19 Oktober 2022   05:21 Diperbarui: 19 Oktober 2022   05:28 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jiro, menerima berkat dari pastor | Foto: dokpri

Heeeyyy pet lovers .....

Menyambut Hari Hewan Sedunia, 4 Oktober 2022, subsie Lingkungan Hidup akan mengadakan Ibadat Pet Blessing.

Ensiklik LAUDATO SI dari Paus Fransiskus mengajak kita menghormati bumi dan seisinya, dengan merawat dan memeliharanya. Salah satu realisasi adalah memberkati hewan peliharaan.

Yuks ikutan ibadat pemberkatan buat hewan peliharaan tersayang (hewan bebas)

Minggu, 16 Oktober 2022, pukul 13.00-14.00

Lokasi: Halaman gereja St. Andreas

Pengen ikutan?  Daftar segera di sini (utas untuk mendaftar).

Pengumuman tersebut kami baca tiga minggu sebelum hari H. Bayangan kura-kura peliharaan menantu pertama langsung terlintas di benak saya dan suami.

Tak ketinggalan, Micin dan Jiro, Akita dan otter peliharaan menantu kedua. Buat Anda yang belum tahu tentang Jiro dan Micin, sila klik utas di bawah ini untuk membaca kisah mereka.

Kisah Sepasang Kekasih, Akita dan Berang-Berang Cakar Kecil

Sejarah Pemberkatan Hewan Peliharaan

Santo Fransiskus dari Assisi | Foto: kristusraja.gereja.cc
Santo Fransiskus dari Assisi | Foto: kristusraja.gereja.cc
Pemberkatan hewan sudah ada sejak 800 tahun yang lalu melalui kehidupan Santo Fransiskus dari Assisi (1181-1226). Ia dikenal karena kecintaan pada hewan dan kemampuan yang luar biasa untuk terhubung dengan mereka.

Dikatakan bahwa Santo Fransiskus memperlakukan hewan dengan sangat hormat, cinta, dan perhatian. Legenda mengatakan bahwa dia bahkan berkhotbah kepada hewan tentang kasih dan perhatian Tuhan bagi mereka! [1, 2]

Terlahir sebagai Giovanni di Pietro di Bernardone di Assisi, Italia, awalnya dia hidup mewah karena ayahnya seorang pedagang kaya. Ketika perang pecah antara Assisi dan Perugia pada tahun 1202, Giovanni bergabung dengan pasukan kavaleri negaranya.

Dia terluka dan ditangkap oleh musuh dalam salah satu pertempuran. Dia dipenjara selama lebih dari satu tahun sampai ayahnya membayar tebusan untuk membebaskannya.

Kembali dari penjara, Giovanni tidak lagi tertarik dengan gaya hidupnya yang lama. Ia mulai berfokus pada Tuhan. Ia menghabiskan waktu di gereja Bizantium tua dan tempat terpencil untuk berdoa, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang kehidupan.

Akhirnya dia percaya bahwa dia mendengar suara Tuhan menyuruhnya untuk hidup dalam kemiskinan yang ekstrim dan membangun kembali gereja. Giovanni menjawab panggilan.

Ia menukar pakaiannya yang elegan dengan tunik kasar berwarna gelap. Ia juga mengganti namanya menjadi Fransiskus. Karena kepribadiannya yang karismatik dan khotbahnya, segera saja ratusan orang datang untuk mendengarkannya ke mana pun dia pergi.

Pemberkatan Hewan yang Pertama

Santo Fransiskus dari Assisi memberkati hewan | Foto: prints-online.com
Santo Fransiskus dari Assisi memberkati hewan | Foto: prints-online.com
Santo Fransiskus pertama kali memberkati hewan di awal pelayanannya antara tahun 1210–1215. Dikisahkan bahwa dia sedang berjalan-jalan pada suatu sore yang hangat, ketika dia melihat sekawanan burung di jalan.

Dia merasa perlu berbicara dengan mereka terlebih dahulu, kemudian berkhotbah kepada mereka tentang kemuliaan Tuhan dan alasan mengapa manusia dan hewan harus bersyukur atas berkat-berkat ini. 

Dapat dikatakan bahwa ini juga merupakan awal dari gerakan lingkungan karena Fransiskus mengakui bahwa manusia secara intrinsik terhubung dengan semua ciptaan.

Legasi Santo Fransiskus Kini

Pada usia 44 tahun, Fransiskus meninggal di Assisi tanggal 4 Oktober 1226. Paus Gregorius IX menganugerahkan gelar sebagai orang suci kepadanya kurang dari dua tahun kemudian.

Santo Fransiskus kemudian ditunjuk sebagai santo pelindung hewan karena cintanya yang besar kepada mereka semasa hidupnya. Kini, banyak ahli ekologi memandangnya sebagai pencetus gerakan lingkungan hidup di seluruh dunia.

Ibadat Pemberkatan Hewan Peliharaan di Gereja Santo Andreas

Kolase foto ibadat pemberkatan hewan di gereja Santo Andreas | Foto: dokumentasi panitia
Kolase foto ibadat pemberkatan hewan di gereja Santo Andreas | Foto: dokumentasi panitia
Ibadat pemberkatan hewan peliharaan ini adalah yang pertama kali diadakan di gereja Santo Andreas. Sekitar 200 hewan peliharaan ikut menerima berkat dalam kesempatan tersebut.

Ibadat dilaksanakan di halaman gereja, dimulai pukul 13.00. Selesai ibadat, pastor berkeliling memberkati para hewan. Pastor mereciki beragam jenis anjing, kucing, burung, kura-kura, ikan, dan otter dengan air suci.

Jiro, menerima berkat dari pastor | Foto: dokpri
Jiro, menerima berkat dari pastor | Foto: dokpri
Pemimpin Ibadat, Pastor Samuel Anak Agung Made Putrayasa, MSC mengatakan bahwa Ibadat Pemberkatan hewan ini adalah ungkapan cinta kita kepada hewan sebagaimana diteladani oleh St. Fransiskus Assisi. Kita tahu bahwa hewan juga ciptaan Tuhan.

Mengutip kisah penciptaan alam semesta dalam Kitab Kejadian Bab 1, Romo Made mengingatkan bahwa Tuhan menciptakan bumi dan semua makhluk hidup, termasuk hewan. Semua yang diciptakan Allah itu, ‘baik adanya’.

Ini berarti bahwa semua makhluk diciptakan dalam rencana kasih Tuhan, Kasih Bapa, terlebih manusia. Jadi, semua makhluk itu berharga.

Lebih lanjut, Romo Made mengajak umat yang hadir untuk tidak lupa bahwa manusia diciptakan Tuhan bukan sebagai penguasa yang bisa memperlakukan makhluk lainnya semaunya. Tuhan ingin agar kita memelihara ciptaan.

Bahkan, Tuhan memanggil manusia untuk menjadi mitra penciptaan dunia. Artinya, ikut mengembangkan dunia ini menjadi tempat tinggal bersama yang nyaman untuk semua makhluk.

Bacaan Injil yang diwartakan dalam Ibadat ini adalah perikop Markus 16:9-20. Dalam Markus 16:15, Yesus meminta para murid untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk.

Artinya, Injil perlu diwartakan bukan hanya kepada manusia, melainkan kepada semua makhluk, termasuk hewan. Bagaimana cara mewartakan Injil kepada hewan?

Injil sendiri berarti kabar gembira. Kita dapat mewartakan kabar gembira itu dengan mencintai semua makhluk sebagaimana adanya.

Mencintai sebagaimana adanya berarti merawat dan memelihara sebaik mungkin, bukan merusak, atau bahkan bertindak semena-mena terhadap mereka.

Micin, duduk manis menerima berkat | Foto: dokpri
Micin, duduk manis menerima berkat | Foto: dokpri

Micin, menunduk hormat setelah direciki air suci | Foto: dokpri
Micin, menunduk hormat setelah direciki air suci | Foto: dokpri
Pastor Kepala Paroki, Celsius Mayabubun, MSC mengatakan bahwa beliau mengalami ibadat pemberkatan hewan ini sebagai pengungkapan iman tentang Allah yang memperhatikan dan memelihara ciptaan-Nya, melalui ciptaan-Nya yang segambar dan serupa dengan-Nya yaitu manusia.

Beliau mengutip Injil Matius 6:26 yang berbunyi, “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.”

Allah Bapa terus memelihara hewan ciptaan-Nya, memberi makan kepada mereka melalui kita, ciptaan-Nya yang mulia di antara ciptaan lainnya. Ibadat ini mau mengingatkan bahwa kita adalah sesama bagi orang lain tetapi juga adalah sesama bagi ciptaan lainnya.

Kita diingatkan untuk terus menghidupi panggilan dan perutusan menjadi sesama bagi hewan-hewan peliharaan dengan merawat dan memberi makan kepada mereka dengan penuh kasih.

Allah Bapa terus menunjukkan kasih kepada hewan ciptaan-Nya melalui manusia yang diberi tanggungjawab untuk bersama Allah Bapa memelihara alam ciptaan-Nya. Ibadat pemberkatan mengingatkan kita untuk terus menjadi sesama yang baik bagi semua ciptaan lainnya, sehingga ibadat semacam ini perlu terus dilaksanakan.

Jakarta, 19 Oktober 2022

Siska Dewi

Referensi: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun