Melestarikan Rumah Kapitan
Sebagai generasi kelima dari Sang Kapitan, Kartono terpanggil untuk melestarikan warisan budaya leluhurnya. Hal ini tentu memerlukan ketelatenan dan biaya yang tidak sedikit.
Kini, Kartono menjalankan bisnis kopi dengan merek "Oei Hi Tam". Selain melayani pesanan dari beberapa kedai kopi yang ada di Bagansiapiapi, ia juga menjual produknya secara daring ke luar kota. Sungguh suatu kehormatan, Kartono berkenan menjamu kami dengan kopi racikannya sendiri.Â
Kartono meracik dan menyajikan kopi | dokpriWasana Kata

Perpaduan budaya Melayu dan Tionghoa di Rumah Kapitan mengingatkan pentingnya hidup dalam toleransi, tentang menyatukan perbedaan dalam suatu kesatuan yang harmoni.Â
Berbagai ornamen dan pola ukiran dengan motif khusus yang terinspirasi budaya Tionghoa dan Melayu di rumah ini juga dapat dijadikan referensi bagi para mahasiswa arsitektur tentang pentingnya akulturasi budaya dalam konteks lokal. [8]
Semoga kelestarian bangunan ini tetap terawat. Semoga kehadirannya sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah dapat menginspirasi banyak orang tentang indahnya menanam kebajikan dan memanen keharmonisan.
Jakarta, 27 Juli 2022
Siska Dewi
Â
Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI