Ketika atasan memuji presentasi saya, cepat-cepat saya mejawab, “Ah, ini hasil kerja tim, bukan pencapaian saya sendiri.” Apakah Anda juga sering melakukan hal yang sama?
Littlefield mengingatkan bahwa orang dengan harga diri rendah (low self-esteem) cenderung tidak nyaman menerima pujian. Namun, tidak semua orang yang tidak nyaman menerima pujian memiliki harga diri yang rendah.
Menurut Littlefield, reaksi spontan seseorang terhadap pujian dipengaruhi oleh apa yang dia lihat, amati, dan alami dari orang-orang di sekitarnya. Sebagai contoh, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang tidak pernah memuji, akan merasa jengah menerima pujian ketika ia tumbuh dewasa.
Di bawah ini adalah 6 pertanyaan dari Littlefield untuk membantu Anda menggali lebih dalam dan mengeksplorasi mengapa pujian dapat membuat Anda tidak nyaman.
Pertama, dalam budaya atau kepercayaan Anda, apa yang diajarkan tentang cara tepat menanggapi pujian?
Apakah dengan mengucapkan terima kasih, memuji Tuhan, atau mengalihkan pujian dengan pandangan menunduk? Tak satu pun dari respons ini yang salah, cukup amati apa yang diajarkan kepada Anda dan bagaimana hal itu memengaruhi respons Anda hari ini.
Saya dan suami bergabung dengan sebuah komunitas pasangan suami isteri (pasutri) di gereja kami. Komunitas ini mengadakan kelompok dialog agar para pasutri dapat saling berbagi pengalaman iman dan saling meneguhkan.
Pada awal setiap pertemuan kelompok dialog, para pasutri diminta untuk saling memuji. Saya masih ingat betapa jengahnya saya dan suami ketika pertama kali terlibat di dalamnya.
Bukan karena suami saya tidak baik sehingga tidak layak dipuji. Dia adalah suami yang baik dan ayah yang penuh tanggung jawab.
Tetapi, memujinya secara verbal dan spesifik untuk kebaikan yang dilakukannya pada hari itu? Wah, bagi saya hal itu sungguh tidak mudah.