Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan Indonesia memasuki gelombang ketiga COVID-19. Kondisi tersebut ditandai dengan melonjaknya kasus positif, terutama karena sifat penularan varian Omicron yang lebih cepat.
KementerianMelansir Kompas.com, Kemenkes memprediksi puncak kasus Omicron akan terjadi pada awal Maret. Dalam WAG dan di lingkungan terdekat kami, sudah berseliweran berita tentang kasus positif.
Pengalaman dua orang teman
Seorang teman bercerita bahwa lima hari yang lalu, mereka melakukan tes Swab Antigen di pabrik. Hari pertama, terdeteksi 1 kasus positif.
Hari kedua, kasus positif menjadi dua. Hari ketiga, jumlah kasus melonjak hingga 42. Tidak ada pilihan, terpaksa seluruh pabrik diliburkan.
Teman yang lain bercerita bahwa kasus terakhir di pabrik mereka terjadi pada Juli 2021. Setelah itu, nihil kasus selama lebih dari setengah tahun.
Memasuki Februari 2022, kasus positif mulai bermunculan. Hingga kemarin, tercatat ada 30 kasus positif.
Saat ini, mereka masih menerapkan hybrid working dengan prokes yang sangat ketat di pabrik, sambil melihat perkembangan.Â
Pengalaman di kantor kami
Sejak awal Pandemi COVID-19, kami langsung memasang hepafilter pada semua AC. Kami juga memasang mika pembatas pada setiap meja kerja dan meja rapat. Prokes dijalankan dengan sangat ketat.
Tercatat kasus pertama pada Juli 2020 dan terakhir Juli 2021. Seluruh rekan kerja yang terpapar berhasil sembuh. Selama kurang lebih setahun, tercatat 11 orang penyintas COVID-19.
Setelah tujuh bulan nihil kasus, sejak awal Februari 2022, kasus terkonfirmasi terus bertambah. Hingga hari ini, tercatat 6 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).