Penting untuk melakukan riset tentang harga pasar untuk posisi yang Anda lamar. Iklan lowongan kerja yang menyebutkan rentang gaji cukup banyak berseliweran di internet. Anda juga dapat bertanya kepada kerabat atau sahabat.
Pelajari juga persyaratan jabatan. Jika Anda melamar untuk jabatan yang persyaratannya di bawah kualifikasi Anda, bersiaplah untuk menerima gaji di bawah nilai Anda yang sesungguhnya.
Kedua, tunjukkan bahwa fokus Anda bukan pada gaji melainkan pada kontribusi
Setiap perekrut tahu bahwa Anda bekerja untuk mendapatkan gaji. Tetapi bagaimana dengan kontribusi?
Alih-alih bertanya tentang apa yang perusahaan dapat berikan kepada Anda, berdiskusilah tentang apa yang dapat Anda berikan kepada perusahaan.
Seorang teman saya bercerita bahwa dia pernah melamar untuk posisi Manajer Keuangan di sebuah rumah sakit yang baru dibangun dekat rumahnya. Ada sepuluh kandidat yang ikut psikotes bersama dia.
Selesai psikotes, mereka diminta menunggu. Sepuluh menit kemudian, dia diminta untuk bertemu Manajer HRD.
Mereka berdiskusi tentang pekerjaan dan tantangan dari posisi yang dilamar. Mereka sepakat bahwa teman saya sesungguhnya overqualified untuk posisi tersebut.
Apa yang terjadi? Teman saya ditawari posisi lain yang lebih senior di perusahaan induk yang menaungi rumah sakit tersebut!
Ketiga, pertimbangkan hal-hal lain di luar gaji
Paket remunerasi tidak hanya mencakup gaji. Bagi saya, sangat penting untuk bertanya tentang bagaimana perusahaan memperlakukan pajak penghasilan karyawan, PPh Pasal 21.
Selain itu, bagaimana dengan jamsostek? Apakah perusahaan mengikutsertakan pegawai dalam program BPJS Kesehatan? Apakah ada asuransi kesehatan dan tunjangan pengobatan?