“Saya sudah menjelaskan ruang lingkup kerja dan gaji terakhir saya sebelum ini. Untuk tiga bulan pertama, selama masa percobaan, saya harapkan minimal sama. Setelah menilai kontribusi saya selama periode tersebut, saya harap perusahaan dapat menyesuaikan remunerasi dengan kontribusi yang saya berikan.”
Wasana kata
Saya bekerja selama empat tahun enam bulan di perusahaan tersebut. Sempat menjadi ibu rumah tangga purnawaktu selama enam bulan, akhirnya saya diterima di tempat kerja saat ini dengan ruang lingkup kerja yang sama persis.
“Ini gaji dan ruang lingkup kerja saya di tempat sebelumnya. Harapan saya adalah minimal sama karena ruang lingkup kerja kurang lebih sama. Namun, saya akan sangat menghargai jika perusahaan berkenan memberi lebih.”
Itulah jawaban saya saat ditanya tentang ekspektasi. Syukur kepada Allah, bos saya berkenan memberikan lebih.
Bagi saya, pekerjaan adalah ladang pelayanan, remunerasi adalah anugerah. Saya hanya perlu bersikap jujur dan terbuka.
Tidak melebih-lebihkan jumlah remunerasi yang saya terima dari tempat kerja sebelumnya, bersikap jujur jika belum berpengalaman dalam bidang kerja yang ditawarkan namun tetap terbuka untuk mempelajari hal-hal baru.
Jakarta, 27 Agustus 2021
Siska Dewi
Baca juga: Yang Kudu dan Tabu dalam Negosiasi Gaji
Catatan: Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana (link artikel asli di sini). Penulis tidak pernah memberi izin platform blog lain untuk ikut menayangkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H