Saat itu, Kathy, anak ketiga saya, baru masuk SD. Yosy, si bungsu, baru masuk TK. Negosiasi pertama yang saya lakukan adalah hari kerja. Saya hanya menyanggupi untuk bekerja empat hari dalam seminggu.
Baca juga: Internet di Rumah Kami dari Masa ke Masa
Dengan bekerja empat hari dalam seminggu, total hari kerja dalam sebulan adalah enam belas hari. Ketika ditanya mengenai gaji yang diharapkan, saya berikan tarif gaji harian senilai 50% dari harga pasar konsultan manajemen pada saat itu dan saya kalikan jumlah hari kerja dalam sebulan.
Mengingat pada saat itu saya sudah memiliki NPWP dan pelaporan pajak pribadi saya selama itu juga sangat patuh, maka negosiasi berikutnya adalah soal pajak. Saya minta PPh pasal 21 ditanggung oleh perusahaan, disetorkan dan dilaporkan dengan tertib.
Strategi nego berikutnya, bersikap jujur dan terbuka
Satu setengah tahun di pabrik lingerie, saya pindah ke fabrikator boiler. Saya diminta memimpin suatu unit kerja yang terdiri dari Finance & Accounting, Information Technology (IT), Human Resource Development & General Affairs (HRD & GA). Singkat kata, seluruh urusan “dalam negeri” perusahaan.
Dengan jujur saya sampaikan bahwa saya tidak memiliki pengalaman di bidang HRD & GA. Saya juga tidak memiliki kompetensi teknis di bidang IT meskipun saya memiliki pendidikan dan pengalaman di bidang sistem informasi manajemen.
Pimpinan perusahaan meyakinkan saya bahwa mereka ingin mengembangkan ketiga bidang tersebut secara serentak dan yang mereka butuhkan dari saya adalah kepemimpinan. Baiklah, jika begitu, saya perlu didukung oleh seorang spesialis IT dan seorang spesialis HRD&GA.
Permintaan saya dikabulkan. Saya diberi kepercayaan untuk merekrut tim kerja yang saya butuhkan.
Terakhir, soal gaji. Saya sampaikan dengan jujur posisi gaji terakhir di perusahaan sebelumnya. Saya siap memberikan copy SPT 1721-A1 dan slip gaji jika dibutuhkan.
Saya juga menyampaikan ruang lingkup pekerjaan di tempat sebelumnya. Ruang lingkup pekerjaan yang ditawarkan jauh lebih luas, tetapi saya memandangnya sebagai kesempatan mempelajari hal baru.
Saya memahami bahwa perusahaan juga perlu menyediakan anggaran yang tidak sedikit untuk merekrut spesialis IT dan spesialis HRD&GA. Maka, inilah jawaban saya ketika ditanya tentang ekspektasi gaji.