Hal itu dapat saya lakukan tanpa meninggalkan kewajiban kantor. Ya, WFH sudah saya lakukan dengan lancar beberapa tahun sebelum pandemi COVID-19 tiba.
Koneksi internet membantu saya melalui masa sulit
Salah satu masa sulit yang telah saya lalui adalah saat ibu harus menjalani homecare di rumah. Meskipun atasan saya memberi banyak fleksibilitas waktu, pada saat-saat tertentu, saya harus meninggalkan ibu berdua saja dengan perawatnya di rumah.
Setelah berunding dengan suami, kami memutuskan untuk memasang CCTV pada beberapa titik di rumah. Dengan koneksi internet, kami dapat memantau kondisi ibu melalui telepon seluler kami.
Akhirnya, saya butuh modem juga
Mengikuti perkembangan zaman, UMKM pengembang sistem ERP kami mengembangkan Cloud ERP. Dengan pertimbangan efisiensi, kami memutuskan untuk bermigrasi ke Cloud ERP mulai tahun 2020.
Di sinilah permasalahan muncul. Ternyata, saya tidak dapat mengakses Cloud ERP dari rumah meskipun sudah terkoneksi ke internet.
Menurut pengembang sistem ERP kami, untuk mengakses sumber daya yang terpusat, minimal harus ada 2 pintu (port) yang merupakan kesepakatan internasional. Kedua pintu tersebut adalah pintu untuk mengakses file (port 445) dan pintu untuk mengakses database (port 80).
Usut punya usut, ternyata penyedia layanan internet kami menutup akses port 80. Sebagai solusi, saya disarankan menggunakan modem setiap kali akan mengakses Cloud ERP. Dengan tambahan anggaran sebesar Rp 100.000,- per bulan, masalah koneksi saya terselesaikan.
Kecepatan internet menjadi krusial di masa pandemi
Dalam masa pandemi, ketika sebagian besar kegiatan harus dilakukan dari rumah, manfaat internet semakin kami rasakan.Â
Saya dan Kathy memanfaatkan internet untuk menyelesaikan pekerjaan. Suami saya yang berprofesi sebagai dosen dan Yosy yang berstatus sebagai mahasiswi menggunakannya untuk PJJ.