Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Internet di Rumah Kami dari Masa ke Masa

28 Juli 2021   19:42 Diperbarui: 29 Juli 2021   17:00 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan tahun 2011, setelah mempelajari kondisi perusahaan dan menganalisis kebutuhan, saya mengusulkan agar dikembangkan suatu Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning = ERP) yang sesuai kebutuhan perusahaan.

Pilihan kami jatuh pada produk dari sebuah UMKM yang didirikan oleh anak-anak bangsa, sebut saja mereknya "A". 

Dengan investasi tidak sampai 20% dibandingkan sistem ERP dari merek ternama, kami mendapat manfaat yang tidak kalah besarnya.

Keunggulan dari ERP "A" terletak pada kustomisasi. ERP "A" adalah suatu platform ERP yang dapat dikustom sesuai dengan proses bisnis perusahaan.

Sebagai orang yang diberi kepercayaan untuk memastikan pengembangan sistem ERP berjalan dengan baik sesuai rencana, saya harus siap 24/7. 

Di sanalah saya diperkenalkan dengan jaringan pribadi virtual (Virtual Private Network = VPN).

Apa itu VPN

Ilustrasi perangkat lunak VPN yang kami gunakan (dokumentasi pribadi)
Ilustrasi perangkat lunak VPN yang kami gunakan (dokumentasi pribadi)

VPN adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sebuah koneksi khusus yang hanya dapat diakses oleh anggota yang terdaftar.

Koneksi khusus itu menghubungkan laptop-laptop kami ke server ERP di kantor. Seluruh anggota tim yang terlibat dalam pengembangan sistem ERP dapat saling berkomunikasi kapan pun dan di mana pun.

Selama sembilan tahun, saya merasakan kenyamanan dari kombinasi WiFi dan VPN. Hal ini terutama saya rasakan antara tahun 2017 sampai 2019, saat ibu saya mulai sering sakit.

Saya tidak perlu merasa bersalah menemani ibu di rumah pada saat beliau membutuhkan saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun