Sesuai janji saya pada para sahabat dan kerabat, saya melaporkan pengalaman saya melalui aplikasi perpesanan. Beberapa orang di antara mereka langsung mendaftar untuk menerima vaksin pada keesokan harinya.
Beberapa orang sahabat dan kerabat saya masih diliputi keraguan karena penyakit tertentu yang mereka derita. Saya sarankan mereka berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang merawat.
Hal yang sama saya lakukan sebelum suami saya menerima vaksinasi pada awal April yang lalu. Sebagai seorang tenaga pendidik, suami saya menerima vaksinasi di kampus tempatnya mengajar.
Tiga belas bulan sebelum vaksinasi, suami saya menjalani pemasangan ring jantung. Dia juga memiliki riwayat penyakit diabetes dan mengalami gangguan ginjal.
Karena kadar gula darah dan tensi cukup terkendali selama ini, dokter yang merawat memberi rekomendasi agar suami saya tetap divaksin. Dia telah menerima vaksin dosis ke-2 pada akhir bulan April yang lalu.
Wasana kata
Pagi ini, beredar banyak pesan bahwa telah dibuka kesempatan menerima vaksin Covid-19 untuk masyarakat usia 18+ di Jakarta.Â
Bagi saya, ini seperti pucuk dicinta ulam pun tiba. Segera saya teruskan pesan tersebut kepada anak-anak agar mereka pun dapat terlindung dari risiko Covid-19.
Demikianlah kisah tentang pengalaman sederhana yang saya harapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Setelah membentengi diri dengan vaksin dan tetap disiplin menjalankan prokes 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas), semoga kita dapat terhindar dari risiko Covid-19.
Jakarta, 9 Juni 2021
Siska Dewi
Referensi: satu, dua, tiga, empat, lima