Sebelum aku mengenal Bang Je, aku sempat membenci diriku. Ayahku direnggut paksa dari keluarga kami saat aku masih berusia beberapa bulan.
Aku sempat merasa, seandainya aku tidak lahir, mungkin bencana itu tidak akan menimpa ayah. Terlalu sering aku mendengar cerita tentang anak-anak pembawa sial.
Selain merasa sebagai anak pembawa sial, aku juga merasa diriku adalah sumber penderitaan ibu. Seandainya aku tidak terlanjur lahir, barangkali ibu akan bersedia menerima pinangan lelaki lain setelah ayah tiada. Dengan demikian, ibu dapat menemukan kebahagiaannya.
Perasaan bahwa diriku adalah sumber penderitaan ibu membuatku merasa sangat bersalah. Aku berusaha menebus kesalahan itu dengan menjadi anak yang penurut. Aku berusaha memenuhi semua keinginan ibu untuk menyenangkan hatinya.
Namun, terlepas dari semua usaha yang kulakukan, seringkali aku mengecewakan ibu dan merasa gagal. Konsep diri negatif terbentuk dari pengalaman-pengalaman buruk.
Kehadiran Bang Je dalam buku kecil yang dihadiahkan bu Dorkas kepadaku, secara perlahan namun pasti mengubah konsep diriku. Setiap kali aku mulai merasa gagal dan khawatir, Bang Je selalu berbisik di hatiku.
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?Â
Pentingnya pendidikan iman untuk anak-anak
Diari, dari pengalamanku, aku menyadari pentingnya pendidikan iman untuk anak-anak. Orangtua Kristiani sepertiku difasilitasi oleh penerbit yang menerbitkan kitab suci untuk anak-anak.
Aku percaya, rekan-rekanku yang muslim serta yang beragama Buddha dan Hindu juga dapat menemukan buku-buku yang cocok untuk anak-anak mereka.
Namun, menanamkan pendidikan iman melalui cerita-cerita ilustrasi, menurutku adalah yang terbaik yang dapat diberikan orangtua kepada anak-anak mereka. Harga buku-buku rohani sungguh tidak mahal. Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengeluaran untuk mengajak anak berlibur ke luar negeri, atau menghadiahi mereka dengan gawai teranyar serta barang bermerk lainnya.