Ferry menambahkan bahwa ibunya memiliki cinta yang besar. Cintanya tidak hanya untuk keluarga tetapi juga untuk orang-orang di sekitarnya, terutama generasi muda.
Ferry berkisah bahwa ibunya adalah peziarah yang selalu rindu mencari kedamaian, inspirasi, dan kekuatan dari Tuhan. Selain itu, Ferry juga belajar dari ibunya bahwa kekayaan tidak melulu materi. Tuhan menganugerahkan kepada kita panca indera, kesehatan, kebijaksanaan, persahabatan, ilmu pengetahuan, bakat, dan kekuatan. Semua anugerah itu adalah kekayaan kita.
Kini, sebuah yayasan telah didirikan untuk melestarikan dan melanjutkan semangat hidup dan karya Sularto dan Mariyati yakni Yayasan Kesuma Bhakti. Victor Marinda, anak keempat, dipercaya menjadi Ketua Yayasan. Victor bercerita bahwa ibunya tetap gigih mengisi kehidupan pendidikan murid-murid SD Sejahtera III dalam era “Kenormalan Baru”.
Cerita Victor tentang kegigihan Mariyati mengikuti perkembangan teknologi diamini oleh Reni Romawati, isteri Herrys, yang kini dipercaya menjadi Kepala Sekolah SD Sejahtera III. “Ibu milenial deh,” komentar Reni sambil tertawa lebar. “Beliau punya hobi baru sekarang, nonton
YouTube!”
Ibu Mariyati (berdiri, keempat dari kiri) dan Ibu Reni (berdiri, keenam dari kanan) bersama para guru dan siswa SD Sejahtera III (dokpri)
Yayasan Kesuma Bhakti membuka diri kepada siapapun yang berkehendak baik dan memiliki semangat serupa untuk ikut serta melanjutkan dan mengembangkan karya kasih yang telah dimulai Sularto dan Mariyati.
Salah satu organisasi yang tergerak adalah ‘Cerdas Foundation’ yang sejak beberapa tahun terakhir menyantuni beberapa anak yang tidak mampu. Dengan bantuan dari ‘Cerdas Foundation’, anak-anak tersebut dapat membayar uang sekolah sehingga mengurangi jumlah siswa yang menunggak.
Berbagi Kebahagiaan Lewat JNE
Terkesan oleh dedikasi dan kesetiaan Mariyati berbagi kasih selama lima dekade, ada donatur yang tergerak memberi bantuan berupa paket Komik Sains kepada para siswa SD Sejahtera III dengan menggunakan jasa JNE yang telah tiga dekade menjadi penghubung untuk mereka yang ingin saling berbagi kebahagiaan.
Kiri: Petugas JNE bersama staff gudang Komik Sains, kanan: Petugas JNE memasukkan paket ke dalam mobil (foto: dokpri)
Ibu Reni Romawati menerima paket dari petugas JNE (foto: dokpri)
“Ternyata JNE dapat mengantar paket hingga ke pelosok desa. Saya ingin sedikit berbagi kebahagiaan dengan berlangganan
komik sains untuk murid-murid SD Sejahtera III.” Cerita donatur yang tidak ingin disebut namanya. “Setiap bulan, komik sains ini akan menyapa para pembaca ciliknya dengan visualisasi yang apik, cerita yang menarik, dan bahasa yang mudah dimengerti.”
Beberapa siswa SD Sejahtera III sedang membaca komik sains (foto: dokpri)
Wasana Kata
SD Sejahtera III adalah karya nyata Sularto dan Mariyati di jalur pendidikan untuk memanusiakan manusia muda. Mereka ibarat penabur benih, tetapi Tuhan sendirilah yang memberikan pertumbuhan. Setelah SD Sejahtera III merayakan pesta ulang tahun emas, Ferry menuturkan bahwa pihak yayasan masih terus berjuang meningkatkan kesejahteraan para guru.
Saya merasa beruntung diberi kepercayaan untuk menuliskan kisah Ibu Mariyati dan SD Sejahtera III. Semoga artikel ini dapat menginspirasi banyak orang baik untuk ikut berbagi kasih dengan mendukung kelangsungan dan perkembangan karya pendidikan ini. Indahnya berbagi kebahagiaan!
Jakarta, 28 Desember 2020
Lihat Humaniora Selengkapnya