Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Setelah 3 Dekade, Belajar Melangkah Lagi dari Titik Nol

18 Desember 2020   23:39 Diperbarui: 19 Desember 2020   06:04 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mengikuti pertemuan kedua dari sebuah RS di Jakarta Utara, sambil menemani suami menjalani pemeriksaan mata. Ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum bertemu dokter untuk konsultasi. Di sela-sela waktu tunggu dari satu pemeriksaan ke pemeriksaan yang lain, saya membaca pembahasan sambil mengerjakan tugas.

Karena tidak sepenuhnya berada di dalam kelas, maka saya perlu usaha ekstra untuk gulir ke atas dan gulir ke bawah. Hal ini sesuai nasihat Pak Khrisna agar seluruh peserta kelas unjuk gigih.

Pada pertemuan kedua ini, kami diajak mengenali gaya bahasa sendiri. Selanjutnya, kami diminta membuat tiga baris puisi. Puisi itu harus mengandung tiga kata, yakni batu, dinding, dan meja. Bingkai gagasannya adalah kenangan. Waktu yang diberikan adalah lima menit.

Tepat sesudah saya selesai membaca instruksi, nama suami saya dipanggil untuk bertemu dokter. Cepat-cepat saya memasukkan ponsel ke dalam tas dan sedikit berlari menyusul langkah suami saya masuk ke ruang praktek dokter. Tugas membuat puisi pun tidak dapat saya selesaikan tepat waktu. Itulah pertemuan kedua.

Belajar Membuat Lembar Karakter Tokoh

Pertemuan hari ini semakin menarik. Kami belajar tentang penokohan dalam cerita. Materinya dapat dibaca di sini. Selanjutnya kami diminta membuat lembar karakter tokoh. Saya merasa proses menulis cerpen sudah dimulai di sini. Ya, saya mulai membayangkan latar belakang, deskripsi fisik dan deskripsi karakter tokoh yang saya reka.

Dalam pertemuan ini, saya diingatkan untuk membiasakan diri menulis kata depan “pada” apabila diikuti keterangan waktu. Dua artikel Pak Khrisna yang ditaja di Kompasiana pada tahun 2018 akan menjadi bacaan saya akhir pekan ini. Kedua artikel tersebut dapat diakses di sini dan di sini

Reviu Tentang Model Belajar

Pada pertemuan pertama, kami juga dimintai pendapat mengenai model belajar seperti apa yang kami inginkan. Menurut saya, kelas yang menggunakan format grup whatsapp ini, cocok untuk introver seperti saya. Selain itu, format kelas seperti ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Dapat diikuti oleh Kompasianer dari berbagai tempat dan dengan berbagai kesibukan. Seperti yang saya ceritakan di atas, saya mengikuti pertemuan kedua dari sebuah RS sambil menemani suami saya menjalani pemeriksaan mata. Contoh lain:
    1. Lima belas menit menjelang berlangsungnya kelas tadi sore, Kompasianer Hennie Triana yang bermukim di Jerman baru selesai sarapan pagi.
    2. Kompasianer Widz Stoops yang tinggal di negara Paman Sam, tetap dapat mengikuti pelajaran meskipun untuk ini beliau memerlukan usaha ekstra. Ya, karena perbedaan waktu, Kompasianer Widz Stoops perlu gulir ke atas untuk membaca pembahasan yang telah dilakukan. Tidak demikian halnya jika pertemuan dilakukan via zoom, misalnya.
    3. Dalam setiap pertemuan, ada saja peserta yang hadir terlambat atau meninggalkan kelas lebih cepat karena sesuatu dan lain hal. Karena kelas berlangsung secara tertulis, mereka tetap dapat membaca materi yang telah dibahas, bahkan mengerjakan tugas. (Saya rasa kita pantas memberi salut kepada Pak Khrisna yang tetap melayani pertanyaan dan mengoreksi tugas yang disampaikan para peserta, meskipun kelas sudah selesai).
  •  Dapat disimpan untuk bahan referensi.
    1. Setelah kelas selesai, saya biasa membaca kembali seluruh pembahasan dengan gulir ke atas.
    2. Sambil gulir ke atas, saya membintangi bagian-bagian penting sehingga dapat saya baca kembali sebagai bahan referensi saat dibutuhkan.

Demikianlah kesan dan pesan saya setelah tiga kali menghadiri pertemuan Kelas Khusus Menulis ini. Sungguh suatu kesempatan berharga yang saya yakin akan membuat saya menjadi penulis yang lebih baik dari hari ini.

Terima kasih KPB. Terima kasih Pak KP.

Jakarta, 18 Desember 2020

Siska Dewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun