Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Wahai Bumil, Waspadai Diabetes Gestasional

21 November 2020   06:30 Diperbarui: 24 Mei 2022   14:47 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, masih ada risiko lain yang cukup serius bagi bayi. Mulai dari risiko lahir prematur, risiko mengalami sindrom distres pernapasan akut, risiko gula darah rendah saat dilahirkan, risiko obesitas hingga risiko kematian sebelum atau setelah dilahirkan.”

Selama 3 hari dirawat inap, Lola menjalani diet rendah gula, terapi insulin serta pemeriksaan kadar gula darah setiap 4 jam. Dia diperbolehkan pulang setelah gula darahnya dinyatakan cukup terkendali. Sesungguhnya, apa yang memicu terjadinya diabetes gestasional?

Penyebab Diabetes Gestasional

Dilansir dari laman CDC, diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin selama kehamilan. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertindak seperti kunci untuk membuka jalan bagi gula darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Selama kehamilan, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon dan mengalami perubahan lain, seperti penambahan berat badan. Perubahan ini menyebabkan sel tubuh menggunakan insulin secara kurang efektif, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin. Resistensi insulin meningkatkan kebutuhan tubuh akan insulin.

Semua wanita hamil mengalami resistensi insulin seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Namun, beberapa wanita mengalami resistensi insulin bahkan sebelum mereka hamil. Mereka memulai kehamilan dengan peningkatan kebutuhan insulin dan lebih cenderung menderita diabetes gestasional.

Faktor Risiko Diabetes Gestasional

P2PTM Kemkes mengajak wanita hamil mewaspadai faktor risiko diabetes gestasional berikut ini:

Faktor risiko diabetes gestasional (sumber: p2ptm.kemkes.go.id)
Faktor risiko diabetes gestasional (sumber: p2ptm.kemkes.go.id)

Menyikapi faktor risiko di atas, jika Anda mengalami kelebihan berat badan, maka Anda dianjurkan menurunkan berat badan sebelum hamil. Setelah hamil, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai peningkatan berat badan yang ideal selama kehamilan agar bayi Anda tetap sehat. Anda juga dianjurkan makan lebih sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Diabetes gestasional umumnya berkembang sekitar minggu ke-24 kehamilan. Ada baiknya Anda menjalani pemeriksaan kadar gula darah pada kehamilan antara 24 dan 28 minggu untuk mendeteksinya.

Menjalani Kehamilan Setelah Terdeteksi Diabetes Gestasional

Lola bercerita bahwa setelah kembali dari rawat inap, dia berusaha memenuhi komitmen kepada diri sendiri untuk menjalani kehamilan dengan bahagia. Lola berbagi kisah tentang pengalamannya di bawah ini.

Menjaga kedekatan hubungan dengan Tuhan

“Itu adalah kehamilanku yang pertama,” Lola memulai ceritanya. “Terdeteksi diabetes gestasional di akhir trimester kedua, awalnya sempat membuatku membayangkan hal-hal yang buruk. Namun setelah rawat inap dan kadar gula darah terkendali, aku sudah merasa lebih tenang.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun