Kisah kasih para “Malaikat” berjas putih ini saya persembahkan untuk Mestika (nama samaran), calon dokter, sahabat anak saya. Mestika yang seharusnya sudah memulai ko-ass awal tahun ini, terpaksa bersabar karena pandemi.
Sangat dipahami jika Mestika merasa rugi uang dan waktu. Bayangan akan ilmu yang melimpah dari kesempatan berinteraksi dengan pasien, terpaksa dialihkan menjadi presentasi daring selama masa pandemi.
Mestika pernah bercerita bahwa seorang dokter harus melihat pasien secara holistik. Hal ini sungguh saya rasakan ketika berinteraksi dengan para “malaikat” dalam kisah ini.
Mereka tidak hanya melihat pasien dari keluhan yang disampaikan. Mereka juga tidak membatasi diri hanya dalam sub-spesialisasi yang menjadi bidang mereka saja. Mereka sungguh-sungguh memikirkan kondisi pasien secara holistik, sebagai manusia yang utuh dengan seluruh organ tubuh yang saling terkait, termasuk faktor emosional.
Pengalaman dengan para dokter dalam kisah ini, telah membuktikan kompetensi mereka yang mumpuni di bidang masing-masing. Dari aspek afeksi, mereka bekerja dengan hati. Mereka peduli, penuh empati dan belas kasih.
Menurut saya, kepastian diagnosis berbeda dengan kepastian sembuh. Kepastian diagnosis dipengaruhi oleh kompetensi teknis seorang dokter, termasuk kemampuan melihat pasien secara holistik dan bersikap profesional.
Saya tidak meragukan kepastian diagnosis dokter-dokter yang saya ceritakan di atas. Selain kompetensi teknis yang mumpuni, mereka memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Mereka memperlakukan pasien dengan hormat, menggali informasi, menjelaskan dengan terbuka mengenai tindakan medis yang akan dilakukan beserta konsekuensi positif dan negatifnya. Saya banyak belajar dari mereka.
Namun, sebaik-baiknya dokter berikhtiar, kesembuhan pasien adalah hak prerogatif Tuhan. Para “malaikat” yang saya kenal ini, adalah orang-orang yang sungguh mengandalkan Tuhan dalam pelayanan mereka.
Mereka menanggapi panggilan Tuhan dengan mengabdikan diri bagi peningkatan kualitas hidup para pasien yang Tuhan kirim kepada mereka, seraya mempersembahkan pengabdian mereka untuk kemuliaan Tuhan.