Senada dengan itu, dalam sebuah jajak pendapat yang diadakan oleh Toluna Indonesia dan ditanggapi oleh 10072 orang yang memberi suara, 58% menjawab bahwa 15-20 detik adalah durasi iklan TV yang sesuai.
Keempat: Menjadi ramah lingkungan saja tidak cukup, harga dan kualitas juga penting
Untuk menarik perhatian konsumen Gen Z, sustainable products perlu berbicara tentang kualitas dan nilai-nilai lingkungan pada saat yang bersamaan.Â
Kedua atribut ini (kualitas produk dan kepedulian terhadap lingkungan) perlu divisualisasikan secara menarik agar orang terdorong untuk menontonnya sampai selesai.
Banyak ethical brands yang kecil namun cukup menonjol karena berhasil mengomunikasikan cerita tentang kualitas produk mereka melalui disain produk dan video serta artikel tentang bagaimana produk tersebut dikembangkan.
Teman anak saya, seorang pengusaha muda, mengatakan bahwa pelaku usaha harus jujur dan terbuka mengenai sustainable dan ethical issues.Â
Jangan sampai kedua kata tersebut hanya digunakan untuk pemasaran agar terkesan bagus di mata konsumen, tanpa benar-benar menggunakan organic/sustainable/ethical material untuk produk yang dihasilkan dan tanpa benar-benar menerapkan ethical values di perusahaan.
Kelima: Menyesuaikan dengan konteks lokal
Konsumen di 6 negara yang disurvei oleh McKinsey  (Australia, China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand), dipengaruhi oleh budaya, gaya hidup, agama, dan kebiasaan yang berbeda.
Di Jepang, Gen Z cenderung ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan daripada menjadi unik. Di Cina, sebagian besar Gen Z mengandalkan merek untuk meningkatkan status sosial. Di Australia, Gen Z lebih peduli akan tanggung jawab lingkungan dibandingkan 2 generasi di atas mereka.
Sayang sekali, hasil survei McKinsey tidak memberi gambaran spesifik mengenai konteks lokal konsumen Gen Z di Indonesia. Hasil survei tersebut hanya mengingatkan dunia usaha agar selalu menyesuaikan nilai dan pesan yang ingin disampaikan dengan konteks lokal konsumennya.
Kesimpulan
Dengan berlalunya waktu, Gen Z akan beranjak dewasa. Dalam 5-10 tahun mendatang, mereka akan menjadi populasi konsumen terbesar.
Hasil survei McKinsey menunjukkan bahwa Gen Z selalu atau hampir selalu berburu diskon sementara hasil survei salesforce.com menunjukkan Gen Z lebih rajin menabung dibandingkan Gen Y.
Hasil survei di atas mungkin berkaitan dengan periode kelahiran Gen Z, yakni antara tahun 1995 -- 2010. Dalam era tersebut, dua kali terjadi krisis ekonomi, yaitu tahun 1998 dan tahun 2008.Â