Tingginya literasi digital Gen Z dan kemudahan mengakses informasi memungkinkan mereka memilih dan memastikan bahwa mereka membelanjakan uang untuk apa yang benar-benar mereka inginkan.Â
Gen Z umumnya senang melakukan riset sebelum membeli, karena itu, bersaing dalam kualitas dan harga merupakan prasyarat untuk menarik perhatian dan mendapatkan kesetiaan mereka.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh salesforce.com, ditemukan bahwa dibandingkan dengan Gen Y ketika masih seumur mereka, Gen Z cenderung lebih rajin menabung. Tips berikut dari salesforce.com menarik untuk disimak:
Gen Z selalu waspada dan berhati-hati agar tidak kehabisan uang. Saat memasarkan kepada mereka, tekankan bahwa membeli produk/jasa yang Anda tawarkan adalah investasi berkualitas tinggi. Menawarkan pengiriman gratis atau bonus produk/jasa gratis juga merupakan strategi yang cerdas.
Sebagai catatan tambahan, kualitas tinggi bukan hanya sekedar dijanjikan, namun perlu dibuktikan. Hasil survei McKinsey menyimpulkan bahwa Gen Z tidak akan loyal kepada merek yang menciderai janji.
Sebuah survei lain yang dilakukan oleh globalwebindex.com juga mengonfirmasi hal ini. 49% Gen Z mengatakan bahwa mereka akan merekomendasikan suatu produk kepada teman-teman mereka, hanya jika produk tersebut terbukti berkualitas tinggi.
Ketiga: Gunakan video dan media sosialÂ
Dibanding Gen X dan Gen Y, Gen Z menonton lebih banyak media video di platform seperti YouTube atau TikTok. Hal ini memengaruhi cara mereka memilih merek dan produk.Â
Agar Gen Z tertarik untuk menekan tombol share, video harus informatif, menyenangkan, dan menginspirasi. Konten video harus kreatif dan otentik. Video yang dibuat harus mampu menggerakkan dan mendorong orang untuk menonton sampai selesai.
Seorang keponakan saya yang bekerja sebagai brand manager bercerita tentang insight yang diberikan oleh Google bahwa iklan sebaiknya mobile ready.Â
Untuk pemasaran melalui media sosial, video disarankan vertikal dan pendek. 5 detik pertama adalah moment yang sangat penting untuk mengomunikasikan pesan, karena itu perlu dimanfaatkan secara optimal.
Sharing ini mengingatkan saya pada cerita anak saya tentang sebuah artikel di Forbes yang pernah dibacanya, bahwa rata-rata attention span Gen Z hanya 8 detik.Â
Menurut keponakan saya, iklan televisi yang berdurasi 60 detik sekarang sudah sangat jarang. Rata-rata iklan saat ini berdurasi antara 15 hingga 30 detik.Â