Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Terungkap, 6 Segmen Konsumen Gen Z

1 September 2020   07:03 Diperbarui: 9 Juni 2022   15:31 1988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ethical 'confidents' lebih menyukai merek yang ramah lingkungan dan etis secara sosial. Di Indonesia, 62% segmen ini lebih memilih produk alami dan organik, dan 76% lebih memilih untuk membeli merek ramah lingkungan.

Hubungan ethical 'confidents' dengan merek bisa berubah-ubah. Mereka terbuka untuk mencoba merek yang lebih baru dan lebih kecil.

Dibandingkan brand-conscious followers dan premium shopaholics, ethical 'confidents' menghabiskan lebih sedikit waktu online dan lebih banyak berbelanja di offline. Mereka yakin dengan pilihan mereka dan tidak bergantung pada orang lain.

Tetapi dunia usaha harus menyadari bahwa meskipun ethical 'confidents' ingin terlihat ramah lingkungan, mereka tidak ingin membayar lebih untuk itu.

Freepik.com
Freepik.com

Danielle, teman dari anak bungsu saya, merasa dirinya adalah bagian dari ethical 'confidents' namun yang bersedia membayar lebih.

Sambil menyebut merek es krim favoritnya, mahasiswi semester 5 disain komunikasi visual yang sedang menuntut ilmu di Malaysia ini menjelaskan bahwa es krim favoritnya tersebut adalah es krim vegan (ramah lingkungan) dari perusahaan yang menentang police brutality (etis secara sosial). Meskipun harganya relatif lebih mahal dibanding merek lain, Danielle tetap membelinya.

Quality-conscious 'independents'

Quality-conscious 'independents' mencari kualitas (menurut ukuran mereka sendiri) dan bersedia membayar lebih mahal. Mereka tidak melihat nama merek sebagai jaminan mutu.

Mereka memilih merek yang ramah lingkungan dan alami atau organik, bukan karena tren atau rasa etis, tetapi karena mereka memandang karakteristik ramah lingkungan dan organik sebagai kualitas tinggi.

Yessica, seorang profesional muda yang belum lama lulus kuliah, mengaku bahwa kualitas adalah pertimbangan utamanya di dalam berbelanja. Dia relatif tidak terpengaruh oleh influencer atau nama besar merek tertentu.

Bagi Yessica, produk yang nyaman dipakai dan tahan lama adalah pilihannya dan dia bersedia membayar sedikit lebih untuk itu. Ethical product baginya adalah nilai plus, tetapi bukan hal yang utama.

Value researchers

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun