Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Hati Harus Memilih

29 Juli 2020   22:57 Diperbarui: 2 Agustus 2020   04:02 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Jumat yang lalu, sesuai dengan protokol kesehatan yang mengharuskan kami menjaga jarak, kami mengadakan persekutuan doa menggunakan aplikasi zoom. Presiden direktur kami diminta memberikan sharing firman Allah dan beliau memilih tema "Doa".

Mendengar sharing dalam persekutuan doa minggu lalu dan mengamati pengalaman sepupu saya, saya belajar bahwa ketika berada di persimpangan jalan kehidupan, kita perlu berhenti sejenak, mencari kehendak Tuhan dalam doa, dan menemukan Tuhan dalam keheningan.

Dalam keheningan, kita berdoa mohon Tuhan memberi kita pemahaman yang mendalam tentang kehendakNya dan menuntun kita kepada jalan yang telah disiapkanNya bagi kita. Pencarian akan kehendak Tuhan perlu didasari dengan iman dan ketaatan.

Dengan iman kita percaya dan bergantung kepada Tuhan, yakin bahwa kehendakNya adalah yang terbaik bagi kita. Dengan ketaatan kita berusaha terus-menerus melakukan hanya hal-hal yang berkenan kepada Allah dan menjauhi perbuatan dosa. Ketaatan juga berarti rela melepas kesenangan dan impian duniawi kita, rela memikul salib dan mengikuti Dia.

Saya percaya, pilihan dua orang guru di sekolah Luna untuk mengundurkan diri, telah diputuskan dengan mendengarkan suara hati. Demikian juga Luna yang akhirnya memutuskan tidak melakukan PHK, meskipun terpaksa harus memotong gaji para guru setelah melalui kesepakatan bersama, demi kelangsungan hidup sekolah.

Dan saya juga percaya, Ilham dan Maya yang sedang di persimpangan jalan antara menyesuaikan diri dengan sistem belajar mengajar yang mereka hadapi saat ini atau mengundurkan diri dari profesi dosen yang sudah puluhan tahun mereka jalani.

Juga para sarjana baru yang mungkin sedang berada di persimpangan jalan pilihan karier mereka, pada saatnya akan menemukan jalan yang tepat, ketika mereka bersedia mencari Tuhan dalam keheningan, membuka hati bagi tuntunan Tuhan dan membiarkan hati yang telah terbuka itu memilih ...

Jakarta, 29 Juli 2020
Siska Dewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun