Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Permata Hati, Anugerah dan Amanah dari Sang Pencipta (3)

19 Juli 2020   19:44 Diperbarui: 19 Juli 2020   19:44 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of: Yoanna Yudith (dokpri)

Jika proses penyerapan paru-paru ini terhambat oleh satu dan lain hal, bayi dapat mengalami sesak nafas, yang dikenal dengan istilah Transient Tachypnea Newborn (TTN).

Seringkali, suatu penyakit memiliki gejala yang menyerupai penyakit lain. Jadi, dokter menggunakan istilah "dd (differential diagnosis atau diagnosis banding)". Diagnosis banding untuk Dewa adalah Hyaline Membrane Disease (HMD). HMD terjadi karena suatu zat bernama surfaktan yang ada di paru-paru bayi dan sering dialami oleh bayi yang lahir prematur.

Surfaktan adalah zat yang secara alami ada pada organ paru-paru. Bayi yang mengalami gangguan HMD umumnya belum memiliki kemampuan untuk memproduksi zat tersebut dalam jumlah yang dibutuhkan. Artinya, gangguan ini terjadi karena paru-paru "belum matang" sehingga tidak dapat menghasilkan zat surfaktan dalam jumlah yang memadai.

Ingin sekali aku menggendong Dewa pada kunjungan pertama tersebut. Aku ingin anakku merasa aman dalam dekapan cinta ibunya. Tetapi, sore hari itu, aku belum diizinkan menyentuh anakku.

Courtesy of: Yoanna Yudith (dokpri)
Courtesy of: Yoanna Yudith (dokpri)

Malam harinya, aku dan Dhika kembali merenung dan menangis berdua. Kami bertanya kepada Tuhan apakah ini cobaan atau teguran atau ujian untuk kami. Saat memutuskan untuk mempercepat kelahiran Dewa, aku dan Dhika telah mempersiapkan diri untuk menghadapi hal terburuk yang mungkin terjadi pada diriku. Namun, yang terjadi adalah Dewa yang memerlukan perawatan intensif.

Setelah melalui renungan panjang, kami saling mengingatkan bahwa kami harus melihat dan menerima kenyataan serta tetap bergerak maju. Kami harus siap dengan segala konsekuensi yang akan timbul: Perawatan bayi yang lebih panjang, dan kemungkinan perawatan diriku sendiri serta konsekuensi terhadap keuangan keluarga. Kami diinformasikan bahwa rentang biaya perawatan bayi di NICU berkisar satu juta sampai lima juta Rupiah per hari, tergantung tindakan yang dilakukan.

Karena keesokan harinya Dhika harus berangkat ke luar kota, maka malam itu kami menyusun rencana ke depan dengan potensi-potensi hal yang akan terjadi. Dhika tak henti-henti memberi semangat, "Kamu harus kuat, kamu harus yakin bisa jaga bayi kita, pasti bayi kita akan merasakan hal yang sama. Kalau kamu bisa, maka bayi kita pasti bisa. Trust me, he has bounding with you not with the treatment."

Di hari kedua, aku sudah mampu berjalan pelan di area kamar perawatan. Aku bertekad, pada hari ketiga, aku harus bisa jalan sendiri ke NICU untuk sering menengok Dewa. Aku yakin, Tuhan pasti akan menguatkan hambaNya apabila punya semangat.

Di hari ketiga, saat dokter Ivan berkunjung, aku bertanya mengenai tindakan yang telah dilakukan terhadapku dan bayiku. Beliau menjelaskan bahwa alhamdulillah rahimku tidak perlu diangkat walaupun terjadi perdarahan internal sehingga aku memerlukan transfusi darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun