Mohon tunggu...
annadia hidayah
annadia hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menjadi manusia yang memanusiakan manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia Bahasa Persatuan

28 November 2023   23:43 Diperbarui: 29 November 2023   00:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. KEDOEA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa

Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,

Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

3. KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng

Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri

Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

       Oleh karena itu, kita dapat melihat bahwa bahasa Indonesia bermula dari bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa daerah nusantara, dan kemudian berkembang menjadi bahasa perantara yang menjadi "lingua franca" antar masyarakat. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 Kongres Pemuda Indonesia menetapkan bahasa Melayu yang berjumlah 4.444 bahasa sebagai bahasa kesatuan, bahasa nasional bangsa Indonesia.Setelah kemerdekaan pada tahun , bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara.

       Sejarah bahasa Indonesia memperjelas bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menyatukan negara yang begitu beragam. Sebab, memungkinkan kelancaran komunikasi antar anggota masyarakat, meski berbeda etnis. Betapa besarnya peranan bahasa Indonesia dalam membawa sahabat-sahabat lokal dalam kehidupan nasional bangsa Indonesia. Persatuan nasional ini merupakan tonggak terpenting dalam menjaga kemerdekaan bangsa. Tanpa adanya bahasa Indonesia, sulit membayangkan bagaimana bangsa Indonesia dapat mengerahkan segenap kekuatannya untuk melawan penjajah dan mencapai kemerdekaan. Peran bahasa Indonesia terbukti mampu memecah kesatuan etnis sebagai satu kesatuan dan membangkitkan nasionalisme. 

Tentu saja peran bahasa Indonesia bukan lagi sebagai senjata perjuangan atau sarana memperkokoh persatuan bangsa, melainkan bagaimana dapat meningkatkan citra negara di mata dunia. Mengingat pentingnya peran bahasa bersama dalam mencapai persatuan bangsa, maka semakin banyak upaya yang dilakukan untuk mempopulerkan bahasa Indonesia di semua tingkatan (Mahayana, 2008: 34). Kita menelusuri sejarah bahasa Indonesia sejak kemerdekaan hingga Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 tanggal 17 Agustus 1972 tentang pemberlakuan ejaan, peran bahasa Indonesia tidak lagi menjadi instrumen perjuangan keberagaman seperti yang dilakukan negara kita setelah sumpah pemuda, justru perannya sebagai penguat. Keberagaman suku, adat, dan agama serta kesesuaian bahasa Indonesia sebagai bangsa linguistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun