Mohon tunggu...
Annabel MariaS
Annabel MariaS Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hai frens

Selanjutnya

Tutup

Film

Berbeda-beda namun Tidak Satu Jua, Resensi Film Tanda Tanya

13 Maret 2022   20:08 Diperbarui: 15 Maret 2022   10:54 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun begitu, film Tanda Tanya tidak lepas dari beberapa kelemahan yang dimilikinya. Meskipun topik yang dibahas  penting dan juga menarik perhatian, ada beberapa adegan dalam film yang kurang pas untuk dimasukkan. Beberapa kali saat pemeran film memaki-maki satu sama lain, bahasa yang mereka gunakan terlalu kasar untuk dimasukkan ke dalam film. 

Meskipun tujuannya untuk menunjukkan realita konflik masyarakat, menurut saya akan lebih baik jika menggunakan bahasa yang tidak kasar namun tetap menunjukkan inti dari film tersebut. Selain itu, dalam permainan film terlihat beberapa kali kurangnya emosi dari para pemain. Contohnya pada adegan saat Tan Kat Sun pingsan secara tiba-tiba, reaksi dari para pemain sedikit mengecewakan. 

Lalu, ada beberapa adegan di mana saya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan para pemain, tanpa bantuan subtitle. Terlepas dari kekurangan di atas, menurut saya pribadi film Tanda Tanya ini adalah film yang sangat menarik dan dapat mengedukasi serta menyadarkan kita sebagai masyarakat Indonesia.

Karena film Tanda Tanya sempat menimbulkan kontroversi dikarenakan topiknya yang sensitif, film ini lebih cocok ditonton untuk remaja berumur 15 atau 16 tahun ke atas. 

Selain topik yang sensitif, menurut saya film ini akan sulit diserap bagi anak-anak di bawah 15 tahun. Lalu seperti yang saya sampaikan tadi, film ini memakai kata-kata yang cukup kasar dan akan menimbulkan masalah besar jika dipakai di kehidupan nyata. Oleh karena itu, lebih baik film ini ditonton oleh masyarakat yang cukup umur dan sudah pandai berpikir dengan kritis. 

Selain itu, film ini juga saya rekomendasikan kepada masyarakat yang ingin mengedukasi diri tanpa memfokuskan perhatian kepada hal-hal yang negatif saja. Karena meskipun topik seperti ini masih sangat sensitif untuk dibahas, ada banyak hal baik yang mengajarkan toleransi di dalam film ini. Contoh jelasnya adalah bagaimana Tan Kat Sun selalu menghormati staf serta klien restorannya yang berbeda agama dari dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun