Mohon tunggu...
AriefMS
AriefMS Mohon Tunggu... Buruh - Hanya Pemula Dalam Dunia Blogger

Desainer Pemula, Yang Sedang Mencari Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Macam-macam Alat Pemanas Laboratorium

20 Desember 2019   12:00 Diperbarui: 20 Desember 2019   12:08 3175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat pemanas sangat berguna dalam kehidupan sehari - hari, alat pemanas bisa untuk memasak, memanaskan makanan dan melakukan pekerjaan lainnya. Seiring berjalannya waktu alat pemanas memiliki fungsi yang lebih misalnya untuk keperluan laboratorium.

Berikut adalah daftar alat pemanas yang digunakan di dalam kegiatan laboratorium.

1. Inkubator Laboratorium

Inkubator adalah alat  untuk tumbuh dan memelihara budaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban dan kondisi lain seperti karbon dioksida (CO2) dan kandungan oksigen dari atmosfer di dalam.

Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik.

Inkubator juga digunakan dalam industri perunggasan untuk bertindak sebagai pengganti ayam. Ini sering mengakibatkan tingkat menetas lebih tinggi karena kemampuan untuk mengendalikan suhu dan kelembaban. Berbagai merek inkubator yang tersedia secara komersial untuk peternak.

Inkubator sederhana berbentuk kotak dengan pemanas disesuaikan, biasanya naik ke 60 sampai 65 C (140-150 F), meskipun beberapa incubator bisa  memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi (umumnya tidak lebih dari 100 C).

Yang paling umum digunakan adalah incubator untuk bakteri seperti E. coli sering digunakan serta untuk sel mamalia adalah sekitar 37 C, sebagai organisme ini tumbuh baik di bawah kondisi seperti itu. Untuk organisme lain yang digunakan dalam eksperimen biologi, seperti Saccharomyces cerevisiae ragi pemula, suhu pertumbuhan 30 C adalah optimal.

Inkubator yang lebih rumit juga dapat mencakup kemampuan untuk menurunkan suhu (melalui pendinginan), atau kemampuan untuk mengendalikan kelembaban atau tingkat CO2. Hal ini penting dalam budidaya sel mamalia, dimana kelembaban relatif biasanya> 95% dan pH yang agak asam dicapai dengan mempertahankan tingkat CO2 dari 5%.

Kebanyakan inkubator menggunakan timer, beberapa juga dapat diprogram untuk siklus melalui temperatur yang berbeda, tingkat kelembaban, dll Inkubator dapat bervariasi dalam ukuran dari meja ke unit-unit ukuran kamar kecil.

Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat (Taiyeb, 2001).

FUNGSI :  Inkubator berfungsi mengontrol kondisi lingkungan yaitu : suhu dan klembapan. Inkubator bis adigunakan untuk pertumbuhan bakteri atau memberikan lingkungan yang cocok untuk kondisi biologis atau reaksi kimia.

Suhu di dalam inkubator konstan dan dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi. Dalam penggunaanya pada proses percobaan di laboratorium, funsi incubator dikategorikan kedalam dua macam yakni:

* Dalam mikrobiologi, inkubator adalah sebuah perangkat untuk mengontrol suhu, kelembapan, dan kondisi yang mikrobiologikal.

* Dalam bioteknologi, inkubator digunakan untuk mengatur suhu lingkungan suatu objek pengamatan.

Cara kerja :

1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.

2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).

3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.

4. Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan.

5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.

6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

Bagian-bagian Inkubator :

1. Pintu incubator

2. Tombol panel berfungsi untuk mengatur suhu    yang diperlukan

3. Rak incubator berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yamg akan diinkubator

Cara merawat inkubator adalah setelah alat digunakan harus segera dibersihkan dengan lap dan yang perlu diperhatikan apabila tidak digunakan segera mematikan power. Rak dapat dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara ditarik.

Kalibrasi Inkubator :

  • Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai bekerja
  • Bila penyimpangan suhu melebihi 20 , maka pengaturan suhu perlu di setel kembali
  • Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan disinfektan

2.  WATERBATH

Water Bath adalah  alat yang berisi air dan bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu dan selama waktu yang di seting.

FUNGSI :  Water Bath berfungsi mempertahankan suhu pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Water bath dapat menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi.

Water Bath juga bisa digunakan untuk melebur basis, menguapkan ekstrak. Pemanasan untuk mempercepat kelarutan. Water bath masuk dalam kategori alat laboratorium. Fungsi lainnya untuk mereaksikan zat diatas suhu ruangan dan aktifitas enzim. Pemanasan pada suhu rendah 30-100c.

Prinsip kerja : Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu. 

Cara kerja : Pada saat saklar diposisi "on" maka arus listrik dari sumber akan member ikan suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan panas pada alat, suhu semain tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan.

Bagian-bagian water bath :

  • Pengatur suhu
  • pengaman kedudukan tinggi air
  • penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi sebagai alat pengocok
  • Elemen pemanas dengan listrik
  • Tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan

Cara penyimpanan water bath :

1. Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air sumur, karena menyebabkan korosi )

2. Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik

3. Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.

Cara perawatan water bath :

1. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat

2. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak

3. Cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali

Kalibrasi :

Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi.

Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu  yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.

Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat.

3. Oven Laboratorium

Fungsi : berguna untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium, selain fungsi- fungsi diatas oven abiasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium,zat-zat kimia maupun pelarut organik, dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air.

Cara kerja:

1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik.

2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.

3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven akan berkedip.

4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur.

sebaiknya suhu tidak melebihi 100C

* Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam

* Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam

* Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam

* Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam

5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur  waktu secara otomatis kemali ke nol .

6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi.

7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Bagian :

  • Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas.
  • Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
  • Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan.
  • Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.

Cara Merawat Oven Laboratorium

1. Alat-alat gelas disusun rapi dan teratur.

2. Apabila pemanasan diatas suhu 1000C, tidak boleh memasukkan alat/bahan yang.

terbuat dari karet, plastic atau bahan yang mudah rusak.

3. Jangan mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume akan berubah.

4. Catat waktu dan suhu/temperature setiap kali alat dijalankan.

5. Alat harus bersih dan bebas debu.

6. Alat-alat yang akan disterilkan di bungkus dengan kertas sampul atau Aluminium voil.

bertujuan untuk menjaga dan melindungi bahan yang ada didalam gelas reaksi agar

tidak terkontaminasi.

Oven yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan.

Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen.

Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven.

Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1" antara bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari stopkontak.

CARA KALIBRASI ALAT :

1. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan thermometer.

2. Cocokkan hasil yang di dapat antara suhu yang tercantum dalam oven dengan suhu yang ditunjukkan oleh thermometer standar.

Prinsip kerja oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas akan diabsorbsi pleh permukaan luar obat yang disterilkan selanjutnya merambat kebagian dalam dari permukaan hingga pada akhirnya suhu sterilisasi tercapai sehingga mikroorganime mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya koagulasi protein sel mikroorganisme. Bekerja pada suhu 170-180oC selama 2-3 jam. Untuk alat-alat dari logam dan gelas. Dan 150oC elama 1 jam untuk bahan-bahan berupa minyak, parafin atau salep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun