Mohon tunggu...
anwar hadja
anwar hadja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pendidik di Perguruan Tamansiswa Bandung National Certificated Education Teacher Ketua Forum Pamong Penegak Tertib Damai Tamansiswa Bandung Chief of Insitute For Social,Education and Economic Reform Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Saya Bisa Masuk Neraka

23 Februari 2019   12:00 Diperbarui: 23 Februari 2019   12:07 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, dana bos tidak boleh digunakan untuk honor guru, tetapi sekarang dana bos bisa digunakan untuk membayar honor guru untuk pembimbing kegiatan kepramukaan, PMR, olah raga, praktek laboratorium, dan kegiatan kesiswaan lainnya. Bahkan kewajiban mengajar 24 jam per minggu agar tunjangan sertifikasi guru dapat dicairkan, dimungkinkan dalam satu kelas diajar oleh dua orang guru. Yang satu bisa mengajarkan teori, yang satunya lagi melanjutkan dengan mengajar praktek, atau memimpin diskusi.

Dengan sabar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjawab pertanyaan para Kepala Sekolah Muhammadiyah yang berdatangan dari berbagai pelosok di Jawa Barat, seperti Jatibarang, Indramayu, Garut, Ciamis, Pangandaran, dan lainnya . Mendikbud yang hadir lengkap dengan staf pembantunya, dalam kata pengantarnya sempat menceriterakan pengalamannya ketika dipanggil Presiden Jokowi untuk duduk di jajaran Kabinet Kerja.

 "Saya percaya Pak Muhajir dapat membantu saya menangani masalah pendidikan. Saya tahu Muhammadiyah punya pengalaman panjang dalam bidang pendidikan," kata Mendikbud menirukan kata-kata Jokowi kepadanya. Mendikbud juga menceriterakan kedekatan Jokowi dengan Muhammadiyah.

Diceriterakan bahwa istri Jokowi pernah kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, tapi tidak selesai karena keburu dilamar Jokowi. Jokowi juga menceriterakan kepadanya, bahwa cucu pertama Jokowi lahir di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

"Ternyata di Kabinet Presiden Jokowi juga banyak menteri dari keluarga Muhammadiyah," ujar Mendikbud. Disebutnya beberapa antara lain Menteri PU Basuki dan Menteri Susi. "Menteri Susi itu Ayahnya pernah jadi Ketua Cabang Muhammadiyah Pangandaran. Soal penampilan Menteri Susi di depan publik itu soal lain lagi," kata Mendikbud yang kembali mengundang gelak tawa. Maksudnya penampilan Menteri Susi di depan publik yang tak pernah memakai jilbab.

"Tetapi Menteri Susi pernah berjanji akan membangunkan gedung Islamic Center untuk Muhammadiyah Pangandaran," kata Mendikbud sambil bertanya apa ada peserta dari Pangandaran. "Coba hubungi Menteri Susi dan tagih janjinya," pesan Mendikbud kepada peserta utusan Muhammadiyah Pangandaran.

Masih menceriterakan pengalammnya pada saat dipanggil Presiden Jokowi, Menteri Muhajir menjelaskan bahwa semboyan Indonesia Maju yang sering dikemukakan Presiden Jokowi, sedikit banyak diilhami oleh Muhammadiyah yang mengusung semboyan Islam Berkemajuan. Sekalipun begitu, Menteri Muhajir diangkat Presiden Jokowi menjadi anggota Kabinet Kerja bukan karena dia duduk sebagai salah satu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tetapi karena dirinya dinilai sebagai seorang tokoh profesional di bidang pendidikan.

Lahir di Madiun, 63 tahun yang lalu, sebelum menduduki jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 27 Juli 2016 menggantikan Anies Baswedan, Prof.Dr.Muhajir Effendy M AP adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, tiga periode berturut-turut (2005-2016).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun