Mohon tunggu...
anwar hadja
anwar hadja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pendidik di Perguruan Tamansiswa Bandung National Certificated Education Teacher Ketua Forum Pamong Penegak Tertib Damai Tamansiswa Bandung Chief of Insitute For Social,Education and Economic Reform Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel:Kisah Cinta Dewi Ciptarasa - Raden Kamandaka(54)

15 November 2014   11:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:46 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1415998656367200090

Nyai Gede Wulansari juga tak pernah tahu prosesi selanjutnya, ketika gadis korban ritual itu dijemput maut di pantai timur melalui keris pusaka Yang Suci Raga Pitar. Yang Suci Raga Pitar itulah yang menangani lebih lanjut  prosesi akhir dari  persembahan darah perawan suci kepada Sang Maha Dewa Ditya Kala Rembu Culung. Gadis yang telah menjadi mayat itu dibungkus dengan anyaman janur, diberi beban pemberat dan dengan perahu dibawa ke tengah laut di sisi timur Pulau Majeti.  Dari sana  dilepaskan dan ditenggelamkan ke dalam Lautan Suci.

Sebagian darah yang bisa diambil dengan tusukan keris Yang Suci Raga Pitar, ditaburkan di Pulau Majeti, sebagai pupuk pohon bunga sakti Wijaya Kusuma yang tumbuh di sana. Ya, semua prosesi akhir itu, Nyai Gede Wulansari, bahkan Yang Mulia Raja sendiri, tidak pernah melihatnya.  Tetapi Dyah Ayu Tunjungbiru, mengetahuinya, karena dia pernah diberitahu ajaran sekte menyimpang itu dari seorang pendeta penyembah Sang Hyang Syiwa, ketika dia tinggal di Kadipaten Kalipucang.(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun