Kemricik air menderai diatas seklumit landai
mekar semerbak sepucuk bunga mawar merah merona
kau taruhkan seklumit hamparan mawar merah
kau bingkai hati ini dengan indahnya harapan
yang mungkin kan ku tuai..............
Kuberharap hujan kan turun lebat diatas tirai -tirai kehidupan ku yang kan layu
dihempas badai kerinduan
Badai kan hempaskan semua khayalan pada dirimu
Kan membawa mu pergi bersama sang ayunan jemari yang terpetik seklumit nada
yang hempaskan hati ini...............
kerinduan yang menderai bagai sebilah jarum yang menusuk tajam hati ini...................
Kerinduan yang tajam akan renungan masa lalu kita yang terukir diatas bebatuan tajam yang kekal abadi
Andai esok hari adalah terakhir dalam sejarah hidupku bersamamu..........
Maka akan ku hentikan sang waktu
Tangisan jeritan dalam hati ini yang kan merona kesepian tanpa gelak candamu
terbiskan angan angan terbesitkan hayalan untuk tetap bersama wahai sang bidara haTI sang mahligai permadani,tak bisa pancarkan walau sekerlip cHy Dipalung hAti ini......kaulilin kecil yang mungil,kaulah cahaya kerlipan terindAH dalam sejarah hidupku...kau lilin kecilq yang pernah kau tinjggalkan sinarilah diriku dengan sejuta pelukan kasih yang terangi seluruh celah palung hatiku,...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H