Mohon tunggu...
Anjik Setiawan
Anjik Setiawan Mohon Tunggu... Relawan - Seorang relawan sosial

Menulis cerita dan gagasan dengan sudut pandang yang yang membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menolak Bantuan Kuota Untuk Belajar Daring

29 Agustus 2020   12:09 Diperbarui: 29 Agustus 2020   12:41 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya lagi, apakah kuota yang diberikan ini adalah kuota utama atau hanya untuk batasan aplikasi tertentu?


Jangan sampai terjadi, bantuan kuota ini membuat mereka berfoya-foya dengan melimpahnya kuota. Untuk bermain game atau akses halaman negatif.

Pengawasan tersebut sangat sulit dilakukan jika yang diberikan adalah kuota utama. Karena walaupun tidak dapat bantuan kuota, sebagian besar dari anak-anak yang terbiasa main game online, tetap bisa bermain hari ini.

aplikasi-belajar-online-5f49e151d541df7c2f2b6422.jpg
aplikasi-belajar-online-5f49e151d541df7c2f2b6422.jpg
Sebagian sudah menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Sebagian daerah sudah menerapkan sekolah tatap muka. Anak-anak belajar dengan protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat.

Senin (24/8) Gubenur Jatim Khofifah indar Parawangsa mengunjungi tiga sekolah di Nganjuk untuk uji coba kegiatan (PTM).

Walau tetap ahrus ada evaluasi selama tiga minggu kegiatan ini. Namun, ini menjadi optimisme ditengah pandemi, untuk manjalankan kegiatan PTM. Agar ikhtiar mencerdaskan anak bangsa dapat berjalan lebih baik. Bukankah pembelajaran secara tatap muka saat ini masih lebih baik?

Lagian, kalau anak-anak berjalan daring. Yang mengerjakan bukan para siswa. Tetapi orang tua atau guru lesnya. Lalu anggaran bisa dialihkan ke bantuan yang lebih produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun