"Janganlah pernah menyerah ketika kamu masih mampu berusaha lagi. Tidak ada kata berakhir sampai kamu berhenti mencoba” - Brian Dyson
Kalau kita berbicara kehidupan memang tidak akan habisnya. Mulai dari rasa penat, tidak puas, rendah diri serta merasa putus asa. Puisi hadir sebagai salah satu bagian karya sastra Indonesia yang mampu menuangkan curahan hati kita melalui tulisan yang terdiri dari beberapa bait dan baris.
Mungkin beberapa orang melihat puisi sebagai hal yang sepele akan tetapi, bagi sebagai orang puisi dapat membuat hidup mereka kembali terarah dan bangkit menjalani kehidupan setelah membaca atau menulis dan juga mendengar puisi yang relate dengan kehidupan pribadinya. Berikut hadir kumpulan puisi atau antologi puisi bertemakan makna sebuah kehidupan karya saya sendiri.
1. Dunia dengan Segala Kerahasiaannya
Karya: Anjelia Ratu Oasis
Kubuka kedua pelupuk mataku yang basah
Terdengar kicauan burung yang mengusik telingaku
Membangunkanku akan kenyataan yang pelik
Kenyataan yang pelik bahwa itu dunia
Dunia yang penuh tanda tanya
Dunia yang membuat sebuah kekecewaan
Bayangkan saja,
Aku telah berusaha semampuku
Tetapi mengapa dunia mengingkariku
Katanya usaha tak mengkhianati hasil
Tapi nyatanya tak seindah kedengarannya
Aku menelan pahit pahit kenyataan ini
Hidup di ambang keputus asaan
Namun ternyata ku bangkit lagi
Agar saat ku mati nanti tak lagi dikelilingi penyesalan
2. Diriku Pahlawanku
Karya: Anjelia Ratu Oasis
Dilihatnya bayangan dirinya di depan cermin itu
Sudah berapa banyak yang ia lewati
Hingga berhasil bertahan sampai detik ini
Tak terasa air matanya mengalir deras dari kedua belah pelupuk matanya
Mengisyaratkan kekecewaan besar yang ia alami selama ini
Dipeluknya tubuhnya saat itu
Seraya berkata,
Terima kasih sudah berjuang bersama-sama sampai detik ini
Bahkan aku tak layak untuk meminta maaf padamu
Setelah yang kau lalui itu begitu berliku-liku
Kau selalu bangkit, ketika semua orang menjatuhkanmu
Kau selalu kembali tertawa, ketika sebenarnya kau sedang bersedih
Kau selalu kembali semangat, ketika tak ada lagi jalan keluar
Jangan pernah menyalahkan dirimu lagi ya
Untuk hal-hal yang berjalan tak sesuai keinginanmu
Sekali lagi, terimakasih diriku
Aku mencintaimu
3. Fana Kehidupan
Karya: Anjelia Ratu Oasis
Kita sering kali berada di titik yang sangat terendah
Sudah merasa dirinya seorang diri
Bahkan meminta tolong pun tidak ada tenaga
Otak selalu memberi sinyal untuk mengakhiri diri
Tanpa kita ketahui kita hanya terjebak di dalam suatu kondisi
Terpengaruh oleh isi otak negatif yang sudah menguasai diri
Isi kepala selalu berisik tanda kewalahan menerpa diri
Oh, tidak kawan itu bukan alasan untuk mengakhiri hidup
Coba kita tarik napas sejenak dan hiraukan fikiran negatif di otakmu itu
Sadari yang kamu pijak sekarang ialah hasil pengorbanan mu hari-hari yang lalu
Kau sudah pernah melewatinya bukan?
Untuk apa merasa tidak bisa melewatinya kembali
Sadarlah hidup hanyalah sebuah kata "fana"
Bahwa yang kamu hadapi hanya sesaat bukan selamanya
Berjuanglah sekuat tenaga sampai waktu kita dijemput Maha Kuasa
4. Kesepian atau Menjauh?
Karya: Anjelia Ratu Oasis
Kerap kali merasa sendiri
Tapi kesendirian itu menimbulkan tanda tanya di benak sanubari
Entah benar-benar tidak ditemani atau bahkan diri ini menjauh dari kerumunan
Sungguh, diri ini benar-benar membingungkan
Ketika diajak seseorang, diri ini menolak
Ketika melihat kawan dekat berkumpul dengan yang lain hati pun menolak
Tak tahu lagi harus bagaimana
Apakah ada sesuatu yang membuatku seperti ini
Atau faktor lain yang mempengaruhi kepribadianku
Hari-hariku begini saja setiap hari
Merasa kesepian, merasa dijauhi atau bahkan ditinggalkan
Tanpa sadar ini salahku karena menjauh atau salah orang lain
5. Semua Demi Masa Depan
Karya: Anjelia Ratu Oasis
Jika berbicara tentang masa depan
Membayangkannya saja sudah melelahkan
Apa lagi harus menjalaninya
Tahap-tahap jenjang pendidikan pun telah kulalui
Dengan tertatih-tatih serta penuh emosi
Berharap semuanya berjalan dengan ekspektasi
Tapi nyatanya tidak, selalu berpaling tanpa permisi
Sempat ingin berhenti di tengah jalan
Namun, kurasa kalau begitu ibuku tidak akan bangga melihat togaku yang berpredikat "pujian"
Karena aku telah kalah sebelum perang
Melelahkan memang, tapi ini semua demi masa depan
Masa depan yang masih dibenak bayangan dan penuh tanda kerahasiaan ilahi
Kuharap aku, kamu, dan kita semua tidak berpaling ke belakang
Bahkan menyesali yang sedang dijalani
Tenang saja kawan, takdir Tuhan tidak akan mengkhianati kita
Asal kita berjuang dengan sepenuh hati dan murni kepada ilahi
Demikianlah beberapa puisi mengenai makna sebuah kehidupan yang saya tulis sendiri untuk kalian para pembaca. Semoga puisi ini dapat membangkitkan kembali arti sebuah kehidupan dibenak kalian dan memicu semangat para pembaca serta ikut menulis puisi untuk memajukan literasi bahasa dan sastra Indonesia.
Anjelia Ratu Oasis, Mahasiswa Semester 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI