Mohon tunggu...
Anjeli Afriyazmi
Anjeli Afriyazmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya membaca.saya orangnya friendly dan suka senyum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan untuk Kaum Perempuan menurut R.A Kartini

24 November 2023   09:46 Diperbarui: 26 November 2023   20:49 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor pendorong R.A. Kartini berawal dari masalah tersebut kemudian munculah seorang Kartini yang memperjuangan hak kaum wanita agar tidak ketinggalan zaman dan dapat berfikiran maju seperti wanita di Eropa yang dapat berfikir lebih maju dan modern dan yang paling penting adalah bisa mengenyam pendidikan yang sesuai. Pada masa itu, terjadi suatu masalah yang sangat signifikan yaitu adanya ketidakadilan yang terjadi pada kaum perempuan, dan masalah itu adalah ketidaksetaraan gender antara perempuan dan laki-laki dalam hal seperti aspek pendidikan, sosial, budaya dan lainnya. Dari situlah sebuah faktor pendorong Kartini ingin mendobrak dan menjunjung tinggi martabat seorang kaum perempuan. Namun, R.A Kartini menyadari bahwa untuk membuat bangsanya maju, khususnya pada kaum wanita, maka beliau belajar  dari dunia Barat. Peradaban bangsa Barat yang sangat bagus membuat R.A Kartini lebih semangat untuk belajar demi membebaskan kaumnya dari ketidakadilan dan ketidaksetaraan itu. (Kartini , 2017: 51)

Tujuan pendidikan perempuan R.A. Kartini adalah menjadikan kaum perempuan sebagai perempuan yang cakap baik serta mandiri yang sadar akan panggilan budinya, sanggup menjalankan kewajibannya dalam masyarakat. Menjadi ibu yang baik, pendidik yang bijaksana, bertanggung jawab, pengatur rumah tangga yang mampu memegang dan mengatur keuangan. Pendidikan pertama seorang anak berasal dari sebuah keluarga terutama adalah seorang ibu. Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Seorang ibu yang terdidik akan memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya. Dari situlah terbentuk kecerdasan seorang anak. (Sutrisno, 2014: 566).

Kesimpulannya R.A Kartini adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi kaum wanita. Berkat kepandaian dan kecintaannya terhadap rakyat Indonesia, ia berjuang demi meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia. Semua perjuangannya tidak ada yang sia-sia, semuanya mendapatkan hasil yang diinginkan, yaitu Indonesia yang berpendidikan. Berkat perjuangan R.A Kartini, pada saat ini pria dan wanita memiliki derajat yang sama dalam dunia pendidikan. Tidak peduli kaya ataupun miskin, semua orang berhak mendapatkan pendidikan. Tidak ada lagi diskriminasi dalam dunia pendidikan.

Daftar pustaka

Widiarto, (2016). Pemikiran Pendidikan Kartini. Republika.Co.Id.https://republika.co.id/berita/o5va0621/pemikiran-pendidikan-kartini

            Wahab, Abdul. (2021). Pengantar Pendidikan untuk Perguruan Tinggi. Aceh: IKAPI

Rifa’i, M. (2011). Sejarah Pendidikan Indonesia: Dari klasik hingga Modern. Ar-Ruzz Media.

Kartodirdjo, S. (1982). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Gramedia.

Pane, Armijin. (2008). Habis Gelap Terbitlah Terang. Jakarta: Balai Pustaka.

Sutrisno, Sulastin. (2014). Emansipasi: surat-surat kepada bangsanya 1899-1904. Yogyakarta: Jalasutra.

Kartini,R.A. (2017). Habis Gelap Terbitlah Terang. Penerbit Narasi.

Pratiwi, T.A., & Hudaidah,H. (2021). Pemikiran Kartini Mengenai Pendidikan Perempuan. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 7(2), 69-80.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun