Mohon tunggu...
Anjeli Afriyazmi
Anjeli Afriyazmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya membaca.saya orangnya friendly dan suka senyum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan untuk Kaum Perempuan menurut R.A Kartini

24 November 2023   09:46 Diperbarui: 26 November 2023   20:49 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting, dengan pendidikan kita mampu mengangkat derajat dan mengangkat martabat bangsa Indonesia dan pendidikan juga tidak terbatas pada jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan berhak memperoleh pendidikan. Suatu bangsa tidak akan maju apabila kaum perempuannya tidak berpendidikan. Perempuan bukanlah sosok yang akan menjadi saingan bagi kaum laki-laki tetapi mereka adalah pendukung yang akan bekerja sama dalam membangun sebuah bangsa yang besar. Pendidikan menurut R.A Kartini adalah sangat penting, perjuangan kartini yang memohon untuk diusahan pengajaran dan pendidikan anak perempuan karena ibu adalah pendidik yang pertama. Banyak yang salah mengartikan bukan untuk saingan laki-laki. Tapi agar wanita lebih cakap dan pandai dalam pendidikan anaknya, karena tugas mendidik anak paling pertama adalah dari perempuan.

R.A Kartini adalah sosok yang memandang penting akan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan khususnya hak dalam mendapatkan pendidikan. Beliau yakin bahwa perempuan yang memiliki pendidikan tinggi bukan untuk menyayingi laki-laki, namun perempuan bisa mendukung dan membantu dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia menjadi lebih baik. (Wahab, 2021)

R.A Kartini dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Beliau meninggal pada umur kurang lebih 25 tahun di Rembang, tepatnya pada tanggal 17 September 1904. Pemikiran R.A Kartini mengenai pendidikan perempuan terdapat pada buku yang ia tulis. Buku yang kartini tulis berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis Tot Lietht). Di dalam buku ini, kartini menuliskan tentang keinginannya untuk memperjuangkan kaum wanita pada saat itu agar mendapatkan pendidikan yang layak. (Widiarto, 2016).

Kartini banyak menceritakan berbagai kejadian dan pemikirannya terhadap perempuan melalui surat-surat yang ia kirim kepada sahabat-sahabatnya. Sebagian besar dari surat-suratnya berisi tentang pendapatnya mengenai perempuan yang mempunyai peran yang besar dalam memajukan peradaban dunia dan ketertarikannya dengan gerakan-gerakan emansipasi di Eropa. Di dalam suratnya, Kartini menceritakan keprihatinannya terhadap buta huruf yang dialami perempuan karena tidak tersedianya pendidikan yang tinggi dan pantas bagi perempuan.

Pendapat R.A Kartini mengenai kaum perempuan mempunyai andil besar dalam memajukan peradaban bangsa bukan hanya sekedar angan-angan kecil namun sebuah cita-cita besar R.A Kartini, sebab pendapat tersebut telah beliau sampaikan kepada semua sahabat-sahabatnya. (Rifa'I, 2011:59) antara lain sebagai berikut:

Kartini menyampaikan kepada Nyonya Van Kol bahwa pendidikan akan diberikan kepada kaum perempuan akan menjadikan bangsa Indonesia yang maju dan beradab. Menurutnya, bahwa perempuan yang berpendidikan mempunyai  pengaruh dalam perubahan dan pembangunan Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju. Beliau percaya bahwa  perempuan mampu bekerja sama dengan laki-laki. (Kartodirdjo, 1982).

Kartini menyampaikan kepada Tuan dan Nonya Anton. Apabila perempuan yang mempunyai pendidikan dimasukan kedalam pekerjaan maka Kartini percaya bahwa dengan kemampuan perempuan ikut akan berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan serta kemajuan bangsa Indonesia akan cepat tercapai.
Kartini menyampaikan kepada Nyonya Abendanon bahwa perempuan juga menjadi salah satu hal terpenting dalam peradaban, Kartini sangat yakin bahwa perempuan akan mempunyai dampak yang besar kearah yang positif untuk memajukan Indonesia. (Rifa'I, 2011).

Peran R.A Kartini dalam memajukan pendidikan di Indonesia adalah salah satu bukti kepeduliannya dan salah satu contoh kontribusi wanita yang dicetak dengan tinta emas dalam sejarah. Karena perempuan tidak diperbolehkan untuk mendapatkan pendidikan, dan perempuan hanya boleh menjadi ibu rumah tangga. Berawal dari masalah tersebut timbullah pemikiran-pemikiran R.A. Kartini dan beliau mendobrak kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut dengan mendirikan sekolah khusus wanita dan beliau juga membangun perpustakaan bagi anak-anak perempuan.

Konsep pendidikan R.A Kartini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuka pikiran masyarakat kearah modern. Pendidikan merupakan suatu langkah menuju peradaban yang maju, dimana laki-laki dan perempuan saling bekerjasama untuk membangun sebuah bangsa. Persamaan pendidikan adalah salah satu bentuk kebebasan kepada kaum perempuan. Kebebasan untuk berdiri sendiri, dan menjadi perempuan yang mandiri, menjadi perempuan yang tidak bergantung pada orang lain. (Pane, 2008).

Pendidikan perempuan menurut R.A Kartini ada lima konsep utama, yaitu sebagai berikut:
Dalam keluarga, perempuan merupakan pendidik pertama bagi anak yang akan menentukan  arah masa depan.
Perempuan juga memiliki peran dalam memajukan peradaban dunia.
Pendidikan memiliki peran dalam mendidik budi pekerti manusia memberi perumahan.
Pendidikan cinta tanah air juga diberikan kepada setiap masyarakat, khususnya generasi  muda. (Pratiwi 2021)

Faktor yang mendorong Kartini ingin memperjuangkan hak seorang perempuan karena yang pertama para wanita pada zaman itu tidak mendapatkan pendidikan yang layak sehingga wanita hanya menurut dan tak berfikiran maju yang hanya mengandalkan sebuah adat istiadat yang dianut oleh para kaum pribumi. Hal ini menjadi perhatian Kartini tentang ketidakadilan terhadap wanita.

Faktor pendorong R.A. Kartini berawal dari masalah tersebut kemudian munculah seorang Kartini yang memperjuangan hak kaum wanita agar tidak ketinggalan zaman dan dapat berfikiran maju seperti wanita di Eropa yang dapat berfikir lebih maju dan modern dan yang paling penting adalah bisa mengenyam pendidikan yang sesuai. Pada masa itu, terjadi suatu masalah yang sangat signifikan yaitu adanya ketidakadilan yang terjadi pada kaum perempuan, dan masalah itu adalah ketidaksetaraan gender antara perempuan dan laki-laki dalam hal seperti aspek pendidikan, sosial, budaya dan lainnya. Dari situlah sebuah faktor pendorong Kartini ingin mendobrak dan menjunjung tinggi martabat seorang kaum perempuan. Namun, R.A Kartini menyadari bahwa untuk membuat bangsanya maju, khususnya pada kaum wanita, maka beliau belajar  dari dunia Barat. Peradaban bangsa Barat yang sangat bagus membuat R.A Kartini lebih semangat untuk belajar demi membebaskan kaumnya dari ketidakadilan dan ketidaksetaraan itu. (Kartini , 2017: 51)

Tujuan pendidikan perempuan R.A. Kartini adalah menjadikan kaum perempuan sebagai perempuan yang cakap baik serta mandiri yang sadar akan panggilan budinya, sanggup menjalankan kewajibannya dalam masyarakat. Menjadi ibu yang baik, pendidik yang bijaksana, bertanggung jawab, pengatur rumah tangga yang mampu memegang dan mengatur keuangan. Pendidikan pertama seorang anak berasal dari sebuah keluarga terutama adalah seorang ibu. Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Seorang ibu yang terdidik akan memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya. Dari situlah terbentuk kecerdasan seorang anak. (Sutrisno, 2014: 566).

Kesimpulannya R.A Kartini adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi kaum wanita. Berkat kepandaian dan kecintaannya terhadap rakyat Indonesia, ia berjuang demi meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia. Semua perjuangannya tidak ada yang sia-sia, semuanya mendapatkan hasil yang diinginkan, yaitu Indonesia yang berpendidikan. Berkat perjuangan R.A Kartini, pada saat ini pria dan wanita memiliki derajat yang sama dalam dunia pendidikan. Tidak peduli kaya ataupun miskin, semua orang berhak mendapatkan pendidikan. Tidak ada lagi diskriminasi dalam dunia pendidikan.

Daftar pustaka

Widiarto, (2016). Pemikiran Pendidikan Kartini. Republika.Co.Id.https://republika.co.id/berita/o5va0621/pemikiran-pendidikan-kartini

            Wahab, Abdul. (2021). Pengantar Pendidikan untuk Perguruan Tinggi. Aceh: IKAPI

Rifa’i, M. (2011). Sejarah Pendidikan Indonesia: Dari klasik hingga Modern. Ar-Ruzz Media.

Kartodirdjo, S. (1982). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Gramedia.

Pane, Armijin. (2008). Habis Gelap Terbitlah Terang. Jakarta: Balai Pustaka.

Sutrisno, Sulastin. (2014). Emansipasi: surat-surat kepada bangsanya 1899-1904. Yogyakarta: Jalasutra.

Kartini,R.A. (2017). Habis Gelap Terbitlah Terang. Penerbit Narasi.

Pratiwi, T.A., & Hudaidah,H. (2021). Pemikiran Kartini Mengenai Pendidikan Perempuan. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 7(2), 69-80.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun