Mohon tunggu...
Anjaya Wibawana
Anjaya Wibawana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis setengah hari

Terus belajar dan setia bersamamu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sisi Lain Praktik Tarekat yang Jarang Diketahui Gen Z dalam Mengatasi Depresi

10 Oktober 2024   21:28 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:08 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi depresi gen z (AI)

Mencegah Depresi dengan Memaknai Setiap Saat

Selain mengurangi kecemasan, praktik spiritual ini juga efektif dalam mencegah depresi. Depresi sering kali tumbuh dari perasaan putus asa, ketika kita merasa tidak ada lagi harapan atau makna dalam hidup. Dalam thoriqoh, kita diajak untuk menemukan makna yang lebih dalam dari setiap peristiwa hidup, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. 

Wirid menjadi sarana untuk merenungi kebesaran Tuhan, bahwa apa pun yang terjadi, semuanya sudah ada dalam takdir-Nya. Ini memberikan rasa penerimaan yang lebih besar terhadap hidup, membantu kita menerima masa lalu dan tidak terjebak dalam penyesalan yang menghancurkan.

Ketika Gen Z, yang sering dibombardir oleh ekspektasi sosial dan media, merasa tersesat dalam kehidupan yang serba cepat, thoriqoh dan wirid menawarkan ruang untuk melambat, bernapas, dan merenung. Praktik ini memberikan kesempatan untuk merefleksikan hidup tanpa tekanan eksternal, membantu mereka untuk tidak mengukur diri dari pencapaian duniawi semata. Pada akhirnya, ini mengajarkan kita bahwa hidup lebih dari sekadar apa yang tampak di luar.

Tarekat: Jalan Kembali ke Diri

Dalam dunia yang semakin terhubung, namun sering kali terasing, tarekat dan wirid bisa menjadi jalan untuk kembali ke diri sendiri. Praktik ini tidak hanya menenangkan, tetapi juga memperkuat ketahanan mental. Dengan merenungi dan menerima hidup dalam kerangka spiritual, kita dapat memandang masa depan dengan lebih tenang dan menerima masa lalu dengan lebih lapang.

Jadi, bagi generasi muda yang merasa gelisah menghadapi tekanan hidup modern, mungkin sudah saatnya untuk melihat kembali pada warisan ulama yang telah ada sejak lama. Sekali lagi, thoriqoh  bukan sekadar ritual, melainkan jalan untuk menemukan kembali kedamaian batin di tengah hiruk-pikuk dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun