Mohon tunggu...
anjasni muarti
anjasni muarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu ada malam setelah siang

Kemandirian mesti diperjuangkan dalam Kesetaraan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

PDI-P Gagal Mengawal Kebijakan Revolusi Mental Pemerintahan Jokowi-JK

9 April 2019   14:15 Diperbarui: 9 April 2019   14:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan sekarang, ketika mendapatkan kekuasaan dan kewenangan untuk mengelola pemerintah. Air mata politis PDIP dan semua gimmick politik wong cilik hilang. Tidak terdegar bagaimana teriakan lantang, rombongan besar demonstran dan kritik tajam terhadap pengelolaan kebijakan pemerintahan.

Hari ini pun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri terkesan mengambil sikap diam tentang banyak persoalan bangsa. Tidak ada ucapan yang terdengar, tulisan yang dapat dibaca. Apa yang diperjuangkan PDI P untuk wong cilik untuk lima tahun kedepan.

Hanya yang bersuara dan berkata beberapa jajaran politisi PDIP yang bersileweran diberbagai media.

Atau memang PDI P lebih cocok menjadi partai oposisi dengan gaya parlemen jalanan dari pada menjadi Partai pemenang di pemerintahan.

Gagal dalam merevolusi mental politisi dan partai sendiri dengan Jargon Revolusi Mental, dan sekarang dibungkus dengan revitalisasi revolusi mental. Ya mental mental jadinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun