Dan sekarang, ketika mendapatkan kekuasaan dan kewenangan untuk mengelola pemerintah. Air mata politis PDIP dan semua gimmick politik wong cilik hilang. Tidak terdegar bagaimana teriakan lantang, rombongan besar demonstran dan kritik tajam terhadap pengelolaan kebijakan pemerintahan.
Hari ini pun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri terkesan mengambil sikap diam tentang banyak persoalan bangsa. Tidak ada ucapan yang terdengar, tulisan yang dapat dibaca. Apa yang diperjuangkan PDI P untuk wong cilik untuk lima tahun kedepan.
Hanya yang bersuara dan berkata beberapa jajaran politisi PDIP yang bersileweran diberbagai media.
Atau memang PDI P lebih cocok menjadi partai oposisi dengan gaya parlemen jalanan dari pada menjadi Partai pemenang di pemerintahan.
Gagal dalam merevolusi mental politisi dan partai sendiri dengan Jargon Revolusi Mental, dan sekarang dibungkus dengan revitalisasi revolusi mental. Ya mental mental jadinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H