Mengharuskan saya memaka tri sejak 4 tahun lamanya. Nelpon tak perlu repot dan video call tidak khawatir banyak kuota tersedot. Saya mampu #KalahkanJarak antara Samarinda dan Penajam Paser Utara. Menghadirkan Ibrohim di sela-sela merantau kerja dengan jaingan 4,5 G LTE yang menjangkau sampai kampung halaman Penajam Paser Utara.
Produk AlwaysOn sekarang tidak hanya saya gunakan untuk komunikasi dengan keluarga di rumah. Melainkan untuk upgrade pengetahuan melalui berbagai webminar saat covid 19 mewabah. Misalnya, saat mengikuti webminar desain grafis, kebijakan industri di kala pandemi bahkan makroprudential yang diadakan oleh kompasiana. Kebijakan pemerintah terbaru juga dapat saya pantau melalui media sosial dan livestreaming. Jadi anjuran untuk "di rumah aja" tidak menjadi alasan untuk kita kudet dengan informasi terkini.
Kartu perdana AlwaysOn juga ramah banget untuk para pelajar. Utamanya saat sistem pendidikan mengalami penyesuaian proses belajar mengajar. Â Dengan AlwaysOn anak-anak kita bisa akses gratis aplikasi belajar Edmodo selama 30 hari.
Tentu 3 Indonesia bukan provider komunikasi yang sempurna. Bukan juga sebuah penyedia layanan komunikasi tanpa cacat dan luka. Sebab dari semua yang sempurna hanya tuhan lah yang memilikinya. Alih-alih mengungkap kekurangan provider 3 Indonesia. Saya lebih suka mengajukan sekelumit kritik yang membangun dan berguna untuk kedepannya. Diterima syukur, enggak diterima, ya udah kita temenan aja. Toh semua ini juga sebagai bentuk usaha supaya ke depan provider ini tetap eksis dan bertambah pemakainya.
Pertama, saya berharap 3 Indonesia tidak hanya fokus memperkuat jaringan di perkotaan saja. Sebab Di Kalimantan Timur lebih banyak orang yang tinggal di desa ketimbang di kota. Tambahlah jaringan fiberasi ke pelosok desa. Menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga semua orang bisa menikmati internet lancar dan murah harganya.Â
Jika itu dilakukan, 3 Indonesia tidak hanya bertujuan untuk memperluas pelanggan. Melainkan juga berkontribusi dalam upaya pemerintah mewujudkan Indonesia sentris. Bukankah lisan sang Proklamator Bung Hatta pernah berkata, "Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indoensia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa." Dengan adanya internet lancar di kampung-kampung, maka arus komunias akan terus meningkat. Komunikasi yang lancar sudah barang tentu akan berbanding lurus dengan geliat ekonomi yang memberi dampak besar bagi pembangunan nasional.
Kedua, tentu layanan purna jual sangat penting kedudukannya. Menambah Kantor ataupun gerai customers service 3 minimal ada satu di setiap kabupaten. Keluhan, konsultasi dan pengaduan bisa lewat gerai customers service Tri terdekat. Tanpa perlu jauh-jauh ke Samarinda apalagi sampai ke Jakarta. Arahan yang lugas, cepat dan sopan membuat pelanggan merasa nyaman dan puas dengan Jaringan 3 Indonesia.
Terakhir, teruslah menggandeng blogger sebagai upaya untuk terus berkembang dan maju. Blogger kerap menuangkan ide, saran dan gagasan yang tajam namun bergaya story telling sehingga nyaman dibaca. Â Sudah barang tentu R & D di Tri Indonesia sudah tersedia. Namun mengamati dari luar oleh penulis kadang mendapatkan sudut pandang jalan berkembang yang berbeda. Terlebih jika kedua elemen penulis blogger kemudian bersinergi dengan R & D untuk kemajuan 3 Indonesia. Wahhh bakalan pesat tuh perkembangannya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H