Buku Hidup Lebih Yang Berarti menceritakan tokoh inspiratif yang berpengaruh di setiap daerah. Buku ini dibuat oleh 20 kompasianer yang mengangkat tokoh-tokoh pemberdayaan di daerah sekitar mereka. Buku yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo itu terdiri dari 190 halaman. Isi dalam buku membuat kita sebagai pembaca mendapat suntikan semangat karena bahasa dan kalimat yang memotivasi. Dari awal membuka buku anda akan disuguhkan sebuah pengantar yang membuat anda larut dalam kata-kata yang dibuat kang Pepih Nugraha. . Kang pepih menulis sebuah pengantar dengan melibatkan contoh nyata yang memang bisa memberdayakan masyarakat sekitar melalui ide-ide yang brilian.
[caption caption="Buku Hidup Yang Lebih Berarti"]
Bapak Dominggus Nones berprofesi sebagai petani pala dan kelapa. Beliau memasarkan hasil panen pala ke pengepul di desanya. Harganya pala berfluktuatif kadang tinggi namun tak jarang harganya turun drastis. Terkadang saking turunya harga pala. Beliau membiarkan buah pala di kebun berjatuhan dan membusuk. Sampai pada suatu saat Bapak Dominggus mendapat tawaran menyuplai pala ke jakarta 800 ton per tahun. Karena kapasitas kebun tidak mencukupi beliau membentuk komunitas untuk memenuhi permintaan. Om Minggus membuktikan bahwa untuk memberdayakan masyarakat sekitar kita. Cukup dengan kemampuan dan kemauan yang kita punya. Pendidikan dan pengetahuan tidak menjadi penghalang kita untuk tetap bisa memberikan sebuah manfaat dan nilai lebih untuk orang lain. Bukti nyatanya beliau berhasil mengangkat harga pala di Halmahera padahal dia hanya lulusan SD.
[caption caption="bapak Dominggus : Salah Satu Tokoh Inspiratif di Buku Hidup yang Lebih Berarti "]
Sebelum mengikuti komunitas Ibu Wiwik dan Ibu Indra bekerja menjadi karyawan jahit. Perjuangan setiap hari dirasa tidak sepadan dengan jerih payahnya yang bisa menghasilkan 3 sampai 4 buah gaun di tempat kerjanya. Akhirnya mereka berdua mendapat tawaran untuk menjadi nasabah bank BTPN dengan pinjaman modal usaha. Komunitas pun di bentuk oleh Ibu Wiwik dan Ibu Indra di tempat mereka tinggal masing-masing. Ibu Wiwik dan Ibu Indra menjalankan komunitas dengan dibantu oleh fasilitator lapangan.
Dari mulai pembuatan produk sampai pada pemasaran. Pelatihan setiap bulan pun mereka ikuti untuk menambah skill dan kualitas produk . Program daya tumbuh komunitas BTPN telah mampu mengentaskan kalangan pra sejahtera. Mereka mengalami perubahan gaya hidup dan mengalami pertumbuhan ekonomi sebanding dengan jerih payah yang mereka lakukan.
[caption caption="Beberapa Tokoh Pemberdayaan yang ada dalam buku Hidup yang Lebih Berarti"]
Kata-kata dalam buku hidup yang lebih berarti sangat mudah dipahami dengan beberapa quote motivasi. Seperti pada petikan kata “Selama saya masih diberi kesempatan, diberi kesehatan dan umur panjang, InsyaAllah saya akan terus bergabung dengan masyarakat.” kata-kata yang syarat makna dan menjadi sebuah lecutan untuk bisa berguna bagi orang lain selama nyawa masih dikandung badan. Buku Hidup yang lebih Berarti ini merupakan sebuah panggilan lirih kepada kita semua untuk memberdayakan masyarakat di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H