Mohon tunggu...
anjar fatmawati
anjar fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kamu Mahasiswa? Yuk Lawan Covid-19 dengan Bisnis Online

6 Juni 2022   02:44 Diperbarui: 6 Juni 2022   06:34 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini didukung oleh teknologi internet yang canggih, baik melalui media sosial maupun situs-situs marketplace. Ketiga, bisnis online memiliki risiko yang tidak terlalu signifikan. Risiko seperti kebakaran toko dan pencurian material dapat terhindari. Terakhir, margin keuntungan yang didapatkan lebih besar. 

Pembisnis usaha online tidak perlu membayar biaya-biaya tetap yang biasanya muncul ketika berbisnis offline, seperti biaya sewa gedung, upah karyawan, dan biaya utilitas lainnya.

Bisnis online juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, barang yang dijual secara fisik terkadang tidak sesuai dengan gambar. Biasanya hal tersebut yang membuat pembeli kecewa karena ketidaksesuaian gambar dengan produk yang diterima. Kedua, adanya dependensi yang tinggi pada internet dan smart device. 

Hal ini mengakibatkan peluang kasus-kasus penipuan, kecurangan pembayaran, dan pencurian online semakin tinggi. Ketiga, terdapat ongkos kirim yang perlu dibayarkan. 

Biaya kirim yang telah ditentukan bisa lebih mahal daripada nominal barang yang dibeli. Selain itu terdapat risiko keamanan produk yang kurang terjamin yang dapat mengurangi mutu produk. Faktor-faktor tersebut menjadi hal yang harus dipertimbangkan dalam bisnis online.

Bagaimana Cara Memulai?

Titik tersulit adalah bagaimana cara memulai bisnis online dan aspek tersebut harus mampu dilewati oleh seorang pembisnis baru. Memikirkan bagaimana agar dapat mengidentifikasi target yang tepat mengalokasikan sumber daya secara efisien, mengumpulkan pelanggan setia, dan memanfaatkan laba untuk ekspansi bisnis adalah tantangan yang berat. 

Pemikiran seperti itu membuat beberapa pembisnis menyerah karena takut bisnisnya gagal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang harus dapat bersinergi dengan baik.

Berbagai tips dapat diterapkan mahasiswa. Pertama, menyakinkan diri, apabila masih setengah hati saat mulai membangun bisnis, akan jauh lebih mudah dijatuhkan oleh keadaan. Selanjutnya, mempersiapkan model bisnis dan berpikir "Out of The Box". 

Misalnya, dengan menentukan anak muda sebagai target dan media sosial sebagai pemasaran merupakan langkah tepat. Bedasarkan statistik, pengguna media sosial paling banyak berusia 18-34 tahun. Memilih tampilan desain produk yang menekankan pada keindahan visual. Spesifikasi dan gambar produk yang diunggah harus unik, jelas, dan menarik.

Sebagian besar bisnis online dimulai tanpa perencanaan yang matang, sehingga tidak bertahan lama. Dari hal itu, mahasiswa dapat membuat laporan atau catatan dari transaksi bisnis secara rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun