Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Sukses Managemen Waktu

8 Desember 2017   08:35 Diperbarui: 8 Desember 2017   09:21 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUKSES MANAGEMEN WAKTU

Anjar Sulistiawati

3A PGSD UAD 

Sukses itu Apa Sih?

Sukses selalu menjadi tema yang menarik untuk dibicarakan. Ketika berbicara sukses, saya selalu bertanya sukses itu apa sih?... seberapakah ukuran sukses itu?... Dulu saya selalu berfikir sukses itu menjadi ini, sukses itu menjadi itu,dan sukses itu menjadi sebagainya. 

Dan saya berfikir, kalau sukses diartikan sesempit itu. Lalu apakah tukang becak tidak pernah sukses?, apakah tukang semir tidak bisa sukses?. Padahal sukses selalu dikaitkan dengan bahagia. Nyatanya kita tetap dapat melihat tukang becak tersenyum bahagia, kita juga dapat melihat tukang semir tertawa gembira. 

Artinya sukses tidaklah sesempit itu. Dalam pikiran saya pun menyimpulkan sukses itu keadaan dimana setiap kita dapat melewati satu titik kecil kehidupan dengan senang hati. Dengan begitu setiap orang dapat menemukan kesuksesannya dimanapun dan kapanpun. Termasuk kesuksesan yang baru saja syukuri dalam diri saya.

Kesuksesanku

Buat saya sukses adalah ketika saya dapat memanagemen waktu dengan baik saat dihadapkan pada tugas menggunung dan kegiatan organisasi berderet. Semua seolah meminta untuk diprioritaskan. Tugas kuliah tetaplah menjadi prioritas utama dibanding dengan tugas tugas yang lain. Bukan berarti menganggap tugas lain tidak penting, tetapi tujuan utama yang mengahantarkan saya ke Jogja adalah kuliah, otomatis kuliah menjadi prioritas utama. 

Namun bila kuliah saja tanpa diimbangi dengan organisasi akan menciptakan mahasiswa yang cerdas namun tidak pekerja keras. Kenapa?. Karena melalui organisasi kita akan dihadapkan pada sederet pekerjaan dan pengorbanan yang akan melatih kita untuk bekerja keras, dan notabene kegiatan-kegiatan organisasi pasti berhubungan dengan banyak pihak yang disitu juga melatih jiwa sosial kita. 

Dengan tugas kuliah yang tidak sedikit dan kegiatan organisasi tentu banyak titik dimana mereka datang secara berurutan tanpa jeda atau bahkan bersamaan. Disinilah kita harus lebih selektif dalam memanagemen waktu, kita dituntut untuk bisa memilih mana yang menjadi prioritas.

Suatu waktu kemampuan managemen waktu saya benar-benar diuji. Menjelang akhir semester 3 setumpuk tugas menghampiri, hampir semua mata kuliah mendapat tugas. Tugasnya pun bukan tugas yang sehari dibuat jadi, tugas-tugas yang memang memerlukan proses yang panjang. 

Dibulan yang sama saya dihadapkan pada dua kegiatan, yang dimana saya diamanahi untuk menjadi panitia didalamnya. Dan kegiatan ini bukan kegiatan yang sehari selesai namun enam hari secara berturut-turut, tentu hal ini membutuhkan persiapan yang panjang pula. Yang satu kegiatan dilaksanakan di Kulon Progo dan kegiatan satunya lagi di Kaliurang, Sleman. 

Serta saya harus menjalankan progam kerja harian maupun kondisional saya dalam sebuah organisasi yaitu program TPA di sebuah masjid di daerah Jogja dan melakukan galang dana ketika terdapat musibah. Diluar itu saya juga ada kegiatan mengeles privat anak SD di sebuah perumahan di daerah Imogiri, Bantul. Terbayang kan betapa rumitnya bagaimana saya harus membagi waktu.

Semua tugas dan amanah terasa sangat penting dan meminta untuk diprioritaskan. Akhirnya dalam beberapa hari bahkan beberapa minggu saya harus menguatkan diri saya untuk bekerja keras. Alhasil waktu saya benar benar padat tak bercelah.

Saya berusaha untuk menjalankan semua tugas saya. Kuliah, nugas, rapat, ngeles, galang dana, TPA, rapat lagi, saya harus terbiasa dengan semua rutinitas tersebut. Untuk sementara waktu saya harus menyingkirkan ego saya seperti tidur siang misalnya. Jangankan untuk tidur siang, mencari waktu untuk sekedar jeda dan istirahat saja saya kesulitan. Saya harus mengikhlaskan dan mendedikasikan diri saya untuk full berkegiatan. 

Jam 21:00 biasanya saya baru bisa pulang kekos dan istirahat. Mengeluh tentu ada namun dengan padatnya semua kegiatan itu saya menikmatinya. Alhamdulillah saya bersyukur dapat diberi kesehatan selalu hingga saya bisa membagi waktu dan menjalankan tugas saya. 

Mungkin belum maksimal tapi saya telah mengusahakan dengan kemampuan saya. Selain iman, kesempatan untuk hidup dan rizky ada hal lain yang saya syukuri, yaitu kemauan, dan semangat. Dimana hal tersebut mungkin tidak semua orang mendapatkannya. Kemauan dan semangat inilah yang membuat saya mendedikasikan diri untuk aktif dalam berbagai kegiatan.

Kajian Memanagement Waktu untuk Menemukan Sukses

Selain belajar dari pengalaman saya juga belajar dari kajian dan diskusi tentang bagaimana memanagemen waktu. Saya penah menghadiri kajian tentang bagaimana memanagemen waktu. Menurut pemateri cara agar kita dapat memanagemen waktu adalah dimulai dengan memanagemen shalat. Ketika shalat kita sudah tepat waktu maka pekerjaan-pekerjaan akan berjalan dengan baik sesuai dengan waktunya. 

Shalat tepat waktu disini adalah shalat diawal waktu. Dalam salah satu ayat di surah Al-'Asr juga dijelaskan bahwa demi masa (demi waktu) sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang memanfaatkan waktunya untuk beriman, mengerjakan kebajikan, serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Selain itu dalam sebuah hadits juga dijelaskan ''waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang menebasmu''.

 Yang artinya bahwa bila kita dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya maka ia akan bermanfaat untuk kita, dan bila kita tidak mamnfaatkan dengan baik maka waktu dapat mencelakai kita. Selain itu ada juga pepatah yang mengatakan ''time is money'' artinya waktu adalah uang, bila kita menghambur-hamburkan waktu sama halnya dengan menghambur-hamburkan uang. 

Saya juga pernah mendengar dari sebuah pembicara dalam suatu stadium general ''siapakah orang yang paling berhianat? Jawabannya adalah orang yang tidak menghargai waktu. Orang salah bisa meminta maaf, koruptor bisa dikembalikan, tapi WAKTU tidak bisa dikembalikan''. 

Dan masih banyak lagi petuah-petuah mengenai waktu. Itu semua menjadi acuan saya untuk berusaha memanfaatkan waktu dengan baik untuk menemukan kesuksesan.

Sepatah Motivasi

Siapa yang dapat menjamin akan datangnya hari esok? Dan siapa yang bisa mengembalikan waktu kemarin?. Jawabannya tidak ada. Maka pergunakanlah waktumu selagi waktu masih bertamu, karna akan ada saatnya dia pergi padahal kau masih menginginkannya. Ketika kita dapat memanagemen dan memanfaatkan waktu dengan baik, inshaallaah sukses akan kita temukan. 

Setiap orang memiliki selera sukses masing-masing. Maka, temukanlah suksesmu kapanpun dan dimanapun denga caramu sendiri. Jangan lupa share pengalaman suksesmu agar orang lain pun dapat menikmatinya.

Tunggu cerita-cerita lain di postingan berikutnya......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun