Mohon tunggu...
Anjani Mas
Anjani Mas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Nasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyiaran Televisi Digital sebagai Terobosan dalam Era Digital

6 Agustus 2022   22:06 Diperbarui: 6 Agustus 2022   22:10 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun yang menjadi tonggak Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan. Dengan adanya perhelatan tersebut maka siaran televisi secara kontinyu dimulai sejak tanggal 24 Agustus 1962 dan mampu menjangkau 27 propinsi. 

Menurut UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, penyiaran televisi adalah sebuah media komunikasi massa yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 

Perkembangan teknologi penyiaran televisi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, akurat dan efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

 Perkembangan teknologi penyiaran televisi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti Fiber Optic mengatasi pengunaan Satelite News gathering (SNG) untuk siaran live. Di era modern dan serba digital seperti saat ini, sebagian besar persebaran informasi berlangsung melalui dunia maya. 

Industri pertelevisian menghadapi persaingan dengan media-media online yang relatif lebih mudah diakses. Hal ini tentu menuntuk stasiun televisi untuk selalu terus menghadirkan inovasi, baik dalam program tayangan maupun dalam media penyiaran. 

Perubahan penyiaran televisi analog ke digital membawa sebuah perubahan yang secara mendasar dalam industri penyiaran. Perpindahan teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sebuah pergantian dari perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Penyiaran televisi secara digital membawa sebuah dampak yang besar pada bidang politik, ekonomi, sosial serta budaya. 

Regulasi dalam dunia penyiaran mengalami banyak perubahan seiring dengan meningkatnya kapasitas bisnis penyiaran. Terjadinya perubahan dalam sistem penyiaran analog ke sistem penyiaran digital bukan merupakan salah satu sesuatu hal yang sederhana. Hal ini tentu memerelukan banyak serta harus mempertimbangkan banyak hal. 

Selain banyak mempertimbangkan banyak aspek seperti teknologi, terdapat hal lain yang juga harus dipertimbangkan sepeerti aksesibilitas penonton, pertumbuhan bisnis, implikasisosial, politik dan budaya. 

Studi mengenai model bisnis penyiaran digital mulai dikembangkan di Eropa penelitian ini hendaknya mengembangkan sebuah model bisnis penyiaran digital yang sesuai dengan kondisi sosial, politik, ekonomi serta budaya yang sesuai dengan kondisi Indonesia. 

Karena pesawat televisi analog sudah tidak bisa lagi menerima sinyal digital, maka diperlukan sebuah alat tambahan yang dikenal dengan Set-Top Box yang memiliki fungsi untuk menerima dan merubah sinyal digital menjadi sinyal analog. 

Masa transisi sangat diperlukan untuk melindungi puluhan juta pemirsa yang memiliki televisi analog untuk dapat secara perlahan-lahan berpindah ke teknologi televisi digital tanpa memutus layanan siaran yang ada selama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun