Misi ini, menurut Times of Oman, menyoroti meluasnya kehadiran ISRO dalam ekonomi luar angkasa global.
Jitendra Singh memuji ISRO atas kemajuan inovatifnya dan perannya dalam memperkuat posisi India sebagai negara terdepan dalam bidang antariksa.
Menteri tersebut juga menekankan pentingnya kemitraan publik-swasta dalam mempercepat ambisi luar angkasa India.
Misi Gaganyaan mewakili upaya ambisius India dalam penerbangan luar angkasa berawak.
Setelah berhasil menyelesaikan misi tanpa awak dan uji coba pembatalan pada tahun 2023 dan 2024, ISRO berencana untuk melaksanakan Uji Orbital Gaganyaan pada tahun 2025. Uji coba ini merupakan langkah krusial menuju penerbangan berawak pertama Gaganyaan.
Uji orbit Gaganyaan bertujuan untuk memvalidasi sistem pesawat antariksa dalam kondisi ruang angkasa sebenarnya.
Pengujian ini akan melibatkan penempatan pesawat antariksa ke orbit Bumi rendah (LEO) menggunakan roket GSLV Mk III (juga dikenal sebagai LVM3).
Misi ini akan membawa serangkaian sensor dan muatan eksperimental untuk mensimulasikan skenario kehidupan nyata demi keselamatan kru dan keberhasilan misi.
Jika berhasil, program Gaganyaan akan menjadikan India negara keempat yang mencapai kemampuan penerbangan luar angkasa manusia yang independen, bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia dan China.
Hal ini juga meletakkan dasar bagi misi berawak India untuk menjelajahi bulan dan antarplanet di masa mendatang.