Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pakistan Mengabaikan Sistem Pendidikan, Tingkat Buta Huruf Sangat Tinggi

26 November 2024   12:44 Diperbarui: 26 November 2024   13:08 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah Pakistan tak peduli dengan pendidikan. | Sumber: Dawn

Di Punjab, tingkat literasi untuk wanita adalah 58,4 persen, sedangkan tingkat literasi untuk pria adalah 74,2 persen.

Peta literasi di Pakistan. | Sumber: reddit.com
Peta literasi di Pakistan. | Sumber: reddit.com

Menurut situs web berita galluppakistandigitalanalytics.com, tingkat literasi suatu negara menunjukkan berapa banyak orang yang dapat membaca dan menulis. Literasi sangat penting bagi pembangunan di masyarakat mana pun. Literasi memudahkan orang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan standar hidup mereka.

Di Pakistan, literasi memainkan peran penting dalam pembangunan negara. Dalam artikel ini, kita akan membahas keadaan tingkat literasi Pakistan saat ini dan mengeksplorasi berbagai faktor yang memengaruhinya, seperti perbedaan gender dan lokal, tantangan dan berbagai upaya dari pemerintah.

Menurut laporan terkini, tingkat literasi Pakistan hampir mencapai 62 persen pada tahun 2024. Ini berarti sekitar 62 dari 100 orang di Pakistan dapat membaca dan menulis. Meskipun tingkat literasi di Pakistan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, namun tingkat literasi tersebut telah menurun dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia. Populasi Pakistan tumbuh dengan cepat, yang membuat pemerintah semakin sulit untuk meningkatkan tingkat literasi dengan cepat.

Meskipun ada beberapa kemajuan, tingkat literasi Pakistan menghadapi banyak tantangan. Negara-negara seperti Bangladesh dan India telah mengalami peningkatan yang lebih cepat dalam tingkat literasi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Pakistan terus maju, upaya yang lebih besar sedang dilakukan untuk meningkatkan tingkat literasi secara keseluruhan.

Menariknya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Pakistan Ahsan Iqbal mengakui bahwa upaya pemerintah gagal meningkatkan literasi di negara tersebut. Ia mengatakan desentralisasi pendidikan justru berdampak negatif pada literasi karena lebih dari 25 juta anak masih tidak memperoleh pendidikan. "Reformasi pendidikan memang diperlukan, tetapi tidak akan efektif sampai pelatihan guru ditingkatkan," katanya.

Faktor-faktor ini juga berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah anak yang putus sekolah. "Banyak orang tua yang lebih mengutamakan mencari uang daripada pendidikan, karena mereka yakin bahwa anak-anak mereka dapat memperoleh penghasilan lebih banyak dengan bekerja daripada bersekolah," kata pakar pendidikan Rana Liaquat Ali. 

Menurut Survei Ekonomi 2023-2024, 73 persen siswa tidak menyelesaikan pendidikan menengah. "Menangani anak-anak putus sekolah merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor pendidikan," ungkap survei tersebut.

Angka literasi di kalangan perempuan mulai mengkhawatirkan. Angka tersebut adalah 49 persen untuk Pakistan, 29 persen untuk Balochistan, dan 25 persen untuk Khyber Pakhtunkhwa. Anak perempuan di Pakistan tidak memiliki akses ke sekolah, yang mengakibatkan putus sekolah, sehingga menurunkan angka literasi, kata pakar pendidikan Saira Samo.

Meskipun tingkat literasi rendah, pemerintah Islamabad telah memangkas pengeluaran untuk pendidikan. Pengeluaran pendidikan kumulatif hanya 1,5 persen dari PDB pada tahun 2023. Di tahun lalu tersebut angkanya mencapai 1,7 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun