Anggota parlemen Pakistan bahkan tidak menunjukkan minat dalam diskusi tentang pendidikan. Sidang di Majelis Khyber-Pakhtunkhwa harus ditunda karena kuorum tidak dapat dibentuk akibat kurangnya anggota parlemen di majelis.
Beberapa tahun lalu, Pakistan menyiapkan rencana untuk mencapai 90 persen tingkat literasi pada tahun 2025. Namun, hal ini mengharuskan pemerintah Islamabad untuk membelanjakan 4-6 persen dari PDB-nya untuk pendidikan dan membelanjakan 15-20 persen dari total belanja publik untuk meningkatkan tingkat literasi.
 Namun, tidak satu pun dari rencana ini yang terlaksana. Dengan demikian, tingkat literasi telah terperangkap di sekitar 60 persen, sehingga target tahun 2025 kini mustahil tercapai.
Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H