Oleh Veeramalla Anjaiah
Pada tanggal 8 November 2024 di seminar Tahunan Niche Technology Nexus (NTN-2024) yang berjudul "Inovasi Medan Perang Masa Depan dengan Penguasaan Kuantum dan Elektronik", Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Anil Chauhan menyoroti potensi transformatif teknologi kuantum dalam peperangan modern, menekankan pentingnya strategisnya bagi angkatan bersenjata India, lapor surat kabar Times.
Teknologi kuantum muncul sebagai kekuatan revolusioner yang dapat mendefinisikan ulang sifat kemampuan militer di seluruh dunia.
Dari komputasi kuantum dan komunikasi kuantum hingga penginderaan kuantum, bidang ini menyajikan segudang kemungkinan yang dapat secara radikal meningkatkan sistem pertahanan, intelijen dan keamanan operasional.
"Teknologi Kuantum akan memengaruhi perang-perang di masa depan dengan hasil yang luas bagi angkatan bersenjata," kata Jenderal Chauhan dalam pidatonya, menggarisbawahi urgensi bagi India untuk merangkul teknologi canggih ini, baik untuk memperkuat pertahanannya sendiri maupun untuk mengamankan keunggulan strategis dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks.
Jenderal Chauhan lebih lanjut menekankan potensi transformatif dari pengintegrasian Kecerdasan Buatan, Pembelajaran Mesin dan Teknologi Kuantum ke dalam sistem Peperangan Elektronik (EW), serta menegaskan bahwa kemajuan ini akan membentuk kembali masa depan operasi militer.
CDS mengatakan, dengan berinvestasi dalam penelitian, membina kolaborasi dan mengembangkan tenaga kerja yang terampil, angkatan bersenjata, dalam kemitraan dengan Ekosistem Teknologi Pertahanan & Produksi, dapat mengamankan posisi terdepan secara global dalam teknologi Kuantum dan EW.
Menurut televisi NDTV, pemerintah hari ini menyetujui Misi Kuantum Nasional untuk memelihara dan meningkatkan penelitian serta pengembangan ilmiah dan industri dalam teknologi kuantum.
Misi ini melibatkan biaya sebesar Rs 6.003,65 crore dari tahun 2023-2024 hingga 2030-2031.