Oleh Veeramalla Anjaiah
Beberapa waktu lalu, langkah-langkah signifikan menuju pencapaian kemandirian di sektor pertahanan telah dilakukan oleh India, sejalan dengan visi pemerintahnya yang lebih luas, yaitu Atmanirbhar Bharat, yang  berarti India yang mandiri, lapor surat kabar Times of Oman.
Dengan semakin meningkatnya tantangan keamanan regional dan global, fokus India pada inovasi pertahanan dalam negeri menjadi krusial, baik untuk meningkatkan keamanan nasional maupun mengurangi ketergantungan pada impor asingnya.
India pun kini semakin menjadi pusat manufaktur, penelitian dan inovasi pertahanan dengan serangkaian inisiatif strategis, reformasi kebijakan dan kemajuan teknologinya.
Menurut Times of Oman, dengan DefConnect 4.0 menjadi tonggak penting dalam perjalanan ambisius ini, dorongan India untuk mencapai kemandirian dalam teknologi pertahanan telah mendapatkan momentum signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Mengakui perlunya mengurangi ketergantungan pada peralatan militer impor, pemerintah India telah menjadikan kemandirian pertahanan sebagai prioritas utamanya.
Selama bertahun-tahun, India telah menjadi salah satu importir teknologi pertahanan terbesar, tetapi dinamika ini berubah dengan cepat.
Inisiatif "Make in India" dari pemerintah yang diluncurkan di tahun 2014 menyiapkan panggung untuk mempromosikan produksi dalam negeri di sektor-sektor penting, termasuk pertahanan India.
Tujuannya dari inisiatif tersebut adalah untuk mendorong industri pertahanan dalam negeri, yang terdiri dari badan usaha milik negara (BUMN), perusahaan swasta dan perusahaan rintisan, untuk merancang, mengembangkan dan memproduksi peralatan pertahanan canggih.
Menurut surat kabar Business Standard, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dilantik di awal bulan Oktober yang akan mempertemukan angkatan bersenjata, BUMN pertahanan, inovator serta para pembuat kebijakan untuk membahas cara memajukan inovasi dalam negeri.