Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terkendala Penundaan, CPEC Tak Kunjung Mencapai Kemajuan dalam 10 Tahun

8 September 2024   00:43 Diperbarui: 8 September 2024   01:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih lagi, hubungan antara Pakistan dan AS saat ini tidak baik.

“Hubungan bilateral China-Pakistan saat ini sedang mengalami fase sulit. Beijing semakin frustrasi dengan ketidakmampuan Islamabad untuk membayar utang, memastikan keamanan pekerja China dan memajukan fase kedua Koridor Ekonomi China-Pakistan. Faktor lain yang berpotensi untuk menegangkan hubungan antara ‘mitra kerja sama strategis segala cuaca’ adalah upaya Pakistan yang sedang berlangsung untuk memperbaiki hubungannya dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dari Gerakan Demokratik Pakistan [PDM],” tulis Sarral Sharma, seorang peneliti, di platform daring Observer Research Foundation (ORF) orfonline.org.

“Seiring meningkatnya persaingan strategis antara China dan AS di kawasan Indo-Pasifik, Pakistan mungkin menghadapi masalah dalam menyeimbangkan hubungan dengan kedua negara. Bagi China, mempertahankan hubungan ekonomi dan strategis menyeluruh dengan Pakistan tidak dapat dinegosiasikan, dan sebaliknya, terutama karena India dan AS terus memajukan hubungan pertahanan dan keamanan mereka.”

Mantan Perdana Menteri Imran Khan disebut-sebut telah menunda CPEC karena perbedaan politik dan tuduhan bahwa megaproyek tersebut terlalu menguntungkan China dan merugikan Pakistan. Kini, lambatnya CPEC telah menimbulkan masalah bagi Pakistan di tengah tingginya angka inflasi, defisit perdagangan dan utang besar-besaran, yang diperburuk oleh pandemi COVID dan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemakmuran, kesempatan kerja, dan pengentasan kemiskinan yang didorong oleh CPEC masih menjadi impian yang jauh bagi warga Pakistan.

Meskipun tahap pertama CPEC gagal mencapai tujuannya, pemerintah Pakistan tengah membicarakan peluncuran tahap baru program tersebut. Akan tetapi, tampaknya tidak ada kemungkinan, karena bagi China, CPEC semata-mata membangun konektivitas antara Xinjiang dan Gwadar, yang melayani kepentingan geopolitiknya di Timur Tengah, kata jurnalis ekonomi Khurram Husain."Hal seperti itu tidak akan terjadi, dan semua kegaduhan seputar kebangkitan Koridor Ekonomi China-Pakistan hanyalah angan-angan [kemungkinan besar] atau cara untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi," lapor Khaama Press mengutip pernyataan Kharram.

Washington akan terus memajukan hubungannya dengan Islamabad, dengan tujuan mengurangi ketergantungan Pakistan pada China. Namun, Pakistan sepenuhnya bergantung pada China. Sementara itu, Pakistan mungkin melihat peluang untuk memperoleh keuntungan finansial dan militer dari persaingan yang sedang berlangsung antara China dan AS. Masa depan CPEC mungkin tidak cerah mengingat situasi keamanan di Pakistan.

Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun