Menurut laporan surat kabar Dawn, kasus polio keempat pada tahun 2024 dilaporkan di hari Sabtu (1 Juni) dari distrik Shikarpur, provinsi Sindh.
Menurut Institut Kesehatan Nasional di Islamabad, kasus terbaru juga merupakan virus Polio Liar Tipe-1 (WPV1), sama seperti kasus-kasus sebelumnya. Virus yang diisolasi dari sampel berasal dari cluster YB3A yang diimpor dari WPV1.
"Ada tiga serotipe Wild Poliovirus [WPV] --- Tipe 1 [WPV1], Tipe 2 [WPV2] dan Tipe 3 [WPV3], dan dua di antaranya --- WPV2 dan WPV3 --- telah diberantas, sementara upaya global sedang dilakukan untuk memberantas WPV1, yang masih mewabah di dua negara tetangga --- Pakistan dan Afghanistan," jelas The Country Today.
Menurut situs berita Voice of America (VOA), polio, penyakit virus yang sangat menular yang terutama menyerang anak-anak di bawah 5 tahun, menyebar melalui kotoran, penularan melalui mulut, atau makanan dan air yang terkontaminasi. Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi. Pakar kesehatan memperingatkan bahwa virus polio masih ada di Pakistan, khususnya di pusat perkotaan seperti Karachi, Quetta dan Peshawar.
Berdasarkan data, jumlah total kasus virus polio liar di Pakistan pada tahun 2019 adalah 147 kasus, dibandingkan dengan 84 kasus di tahun 2020, satu kasus pada tahun 2021, 20 kasus di tahun 2022, enam kasus pada tahun 2023 dan lima  kasus di tahun 2024.
Menurut The Country Today, kampanye imunisasi polio di Pakistan dimulai pada tahun 1974, meskipun upaya pemberantasan secara resmi dimulai di tahun 1994, dan infeksi ini tetap menjadi endemik meskipun lebih dari 100 putaran vaksinasi telah dilakukan dalam satu dekade terakhir.
Pakistan memiliki jumlah kasus polio tertinggi di dunia pada tahun 2014.
Pakistan seharusnya meningkatkan kampanye vaksinasi polionya serta meningkatkan program pelatihan bagi petugas vaksinasi dan mendidik masyarakat umum di negara tersebut. Namun, Pakistan masih gagal memberantas polio, tidak seperti negara-negara lainnya di dunia.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H